Miris Lihat Guru Tersangka Susur Sungai Digunduli, Sudjiwo Tedjo Sampaikan Uneg-uneg ke Kapolri

Sudjiwo Tedjo ikut menyoroti tindakan aparat kepolisian Polres Sleman yang menggunduli guru dan pembina Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman.

Kolase TribunPalu.com
Sudjiwo Tedjo sampaikan uneg-uneg ke Kapolri Idham Azis terkait penggundulan tiga guru tersangka susur sungai SMPN 1 Turi. 

Sudjiwo Tedjo juga mengatakan bahwa di dunia tidak ada bekas guru.

Dari tangan seorang guru maka munculah orang-orang yang bisa sukses seperti Presiden Joko Widodo.

"Apalagi yg diperlakukan spt pesakitan tertentu itu guru. Krn tidak ada bekas guru, sebagaimana tidak ada bekas orangtua dan bekas anak. Sekali pernah menjadi guru, setidaknya bagi saya, selamanya dia guru saya. Mereka berasal dari dharma yg dari dharma itulah muncul Pak Jokowi."

"Dari tangan para guru muncul Pak Jokowi sampai para pemimpin di tingkat RT, termasuk Jenderal Idham Azis sendiri dan para orangtua murid yang kini sedang menyandang prihatin," ungkapnya.

Dengan adanya kejadian seperti ini, Sudjiwo Tedjo khawatir nantinya akan guru yang merasa takut membuat kreasi-kreasi dalam mendidik para muridnya.

Menahan Tangis, Pembina SMPN 1 Turi Minta Maaf & Akui Lalai hingga 10 Siswa Tewas Susur Sungai

Pakai Baju Tahanan, 3 Tersangka Sampaikan Permintaan Maaf dan Ungkap Alasan Gelar Susur Sungai

"Kita akan membayar mahal sekali untuk masa depan, bila setelah penggundulan dan arak-arakan bagai pesakitan tertentu ini para guru lain jadi takut membuat kreasi-kreasi dalam mendidik para muridnya. Padahal kreasi-kreasi itu dibutuhkan agar peserta didik menjadi tegar," sambungnya.

Di akhir pernyataannya Sudjiwo Tedjo berharap nantinya aparat kepolisian lebih bijaksana dalam memberikan hukuman .

"Artinya, setiap upaya dari para guru untuk berkreasi membuat peserta didik tegar, harus dihargai. Bila ternyata lalai. Hukum kelalaiannya. Tapi martabatnya sebagai guru tetap harus dijunjung tinggi, kecuali kalau perbuatan mereka dilandasi oleh niat jahat sejak awal," tuturnya.

"Demikian uneg2 saya Pak Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. Mohon maaf atas kesalahan, karena, itu tadi, saya tidak pernah dididik dalam ilmu kepolisian, sehingga bisa saja polisi atas pemeriksaan patut menduga sudah ada niat jahat para tersangka sejak awal," pungkasnya.

Alasan Penggundulan Terhadap Guru Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi

 Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY bersama Dinas Pendidikan Sleman, menemui tiga tersangka peristiwa susur Sungai Sempor, Rabu (26/2/2020).

Selain untuk melihat kondisi ketiga tersangka, PGRI juga ingin mengkonfirmasi mengenai alasan polisi menggunduli kepala ketiganya.

Pihak yang hadir mengunjungi ketiga tersangka di Mapolres Sleman yaitu Andar Rujito Kepala Biro Advokasi Perlindungan Hukum dan Penegakan Kode Etik PGRI DIY, Sukirno Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum PGRI DIY , Arif Haryono Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, dan Penjabat Sekda Sleman Hardo Kiswoyo.

Keempat orang ini lantas berbincang cukup lama dengan IYA, R, dan DDS di Aula Mapolres Sleman.

Keempatnya berbincang mengenai kondisi para tersangka selama ditahan dan termasuk kepala yang gundul.

Telah Resmi Ditahan Polisi, Berikut Identitas Tiga Tersangka Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi

Polda DIY Tetapkan 2 Tersangka Baru Tragedi Susur Sungai, Hanya Tunggu di Sekolah & Lokasi Finish

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved