Virus Corona Merebak, Indonesia Diharapkan Tak 'Panic Buying' seperti Jepang; Tisu Toilet Digembok
Di Jepang, masyarakat dikabarkan panik hingga terjadi pencuiran tisu toilet. Sampai-sampai, tisu toilet pun harus digembok dan dirantai.
Virus ini sudah menghantui sejumlah negara sejak Januari 2020.
Antisipasi tertular bisa dilakukan dengan membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun maupun hand sanitizer.
Hanya saja, stok sanitizer mulai diborong.
Di kawasan Antapani, produk hand sanitizer mulai langka dijual di sejumlah apotek di Jalan Jakarta hingga Jalan Purwakarta, dua jalan utama di kawasan Antapani.
"Untuk hand sanitizer lagi kosong," ujar Risda (30), pegawai apotek di Jalan Purwakarta, Senin (2/3/2020).
Tidak hanya itu, keberadaan masker juga sama.
Bahkan, di kasir apotek itu, juga dipasang pengumuman bahwa masker juga kosong.
"Untuk masker biasa kosong, hanya tersedia masker jenis N95," ujar dia.
Hal senada dikatakan Tedi (45), pegawai apotek di kawasan yang sama.
Menurutnya, sejak sebulan terakhir, banyak warga yang membeli cairan higienis tersebut.
"Setelah kabar virus corona menyebar, banyak warga yang membeli pembersih tangan. Sekali beli bisa tiga sampai lima buah," ujar Tedi.
Di minimarket, hand sanitizer biasanya dipajang di rak dekat obat-obatan.
Namun, menurut Henhen (26), sejak sebulan terakhir, barang itu laku.
"Iya banyak yang beli sekarang. Sekali beli lebih dari 1 buah. Harga satuannya sih variatif, ada yang Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu," katanya.
Kemenkes RI sudah menerbitkan Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus.