Tanggapan Moeldoko soal Data Korban Positif Virus Corona di Kota Depok yang Terekspos ke Publik
Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko memberikan tanggapannya perihal dampak tereksposnya data korban virus corona pasien 01 dan 02 positif Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko memberikan tanggapannya perihal dampak tereksposnya data korban virus corona pasien 01 dan 02 positif Covid-19 di Kota Depok.
Ia menegaskan dirinya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait penyusunan protokoler mencegah kesimpangsiuran infomasi.
"Ini dibuat oleh Kementerian Kesehatan untuk diedarkan kepada publik dan masyarakat. Sebenarnya petunjuk teknis sudah ada. Tetapi perlu ada penekanan berdasarkan pengalaman kemarin."
"Sehingga kita buru-buru ambil langkah cepat berbaikan komunikasi," kata Moeldoko dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (5/3/2020).
Moeldoko menginfomasikan protokoler tersebut berisi tata cara komunikasi komprehensif dari pusat hingga ke daerah.
"Ini boleh diinfokan yang ini tidak boleh. Ini tegas jangan sampai terjadi hal hal yang tidak perlu", tandasnya.
Menanggapi pernyataan Wali Kota Depok yang menyebutkan alamat dan identias pasien positif virus corona, Moeldoko tidak mau menghakimi.
Menurutnya yang paling penting dalam waktu dekat ini adalah langkah pencegahan virus corona.
"Ini konteksnya kemanusiaan, tidak boleh lagi bertikai persoalan yang tidak pada intinya. Menyelesaikan corona, persoalan komunikasi kita perbaiki," tutupnya.
• Sentil 2 Pejabat Depok, Tetangga Pasien Corona Ungkap Kekecewaannya: Tidak Dilindungi Malah Diumbar
• Wali Kota Depok Buka Alamat Pasien Corona, Warga Ungkap Dampak yang Dirasakan: Anak Saya Histeris
Cerita tetangga pasien 01 dan 02 positif Covid-19 di Kota Depok

Pengakuan mengenai dampak tereksposnya data korban virus corona dibagikan langsung oleh Anis Hidayah selaku tetangga pasien 01 dan 02 positif Covid-19 di Kota Depok.
Anis mengaku dirinya pertama kali mendengar kabar terkait kejadian tersebut dari pesan Whatsapp Group (WAG) pasca pengumuman oleh Presiden Joko Widodo.
"Sebenarnya Senin (2/3/2020) siang, kami terkejut ya, begitu WAG di perumahan ribut dan panik."
"Bahwa dua warga kami dinyatakan positif dan diumumkan oleh presiden," ucapnya
Hal yang lebih mengejutkan menurut perempuan yang juga menjabat sebagai direktur Migrantcare ini adalah tersebarnya data privasi pasien.