Viral Guru Gambar Perspektif 2 Titik Lenyap: Sempat Dikira Arsitek, Mengaku Belajar dari YouTube

TRIBUNPALU.COM - Seorang guru di SDN Tridadi, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mendadak viral di media sosial.

Guru bernama Yan Budi Nugroho berhasil membuat sejumlah netizen kagum dengan hasil karya gambar perspektif dua titik lenyapnya.

Bahkan ada yang mengira dirinya merupakan lulusan dari pendidikan arsitektur.

Diketahui gambar ini dibuat dengan teknik menggambar yang memperlihatkan dua titik sudut pandang mata, yang terlihat dari sebelah kanan dan kiri sudut garis penglihatan.

Pria asli Kabupaten Purworejo mengaku secara otodidak untuk bisa membuat gambar perspektif dua titik lenyap.

Budi mengaku gambar tersebut terinspirasi saat dirinya melihat video di YouTube.

"Saya buka kok gambar ini bagus, ah saya mau cobain gambar di papan tulis, kalau di YouTube kan di kertas. Saya ingin mencoba di papan tulis hasilnya seperti apa," kata Budi kepada Tribunnews, Kamis (5/3/2020).

Bahkan awalnya ia tidak mengetahui jika gambarnya tersebut merupakan perspektif dua titik lenyap.

"Sebetulnya tentang gambar itu saya, belum paham itu tentang gambar apa. Tapi dari komentar-komentar di Twitter itu ada yang bilang gambar perspektif dua titik lenyap begitu," katanya.

Gambar perspektif dua titik lenyap tersebut awalnya dibuat dengan bantuan garis-garis horizontal.

• Disetrilisasi Cegah Virus Corona, Masjidil Haram Tampak Sepi dari Jemaah, Ini Potretnya

• Cegah Penularan Virus Corona, Liga Inggris Keluarkan Larangan Jabat Tangan sebelum Kick-off

• Tanya Alasan Tri Rismaharini Sering Marah-marah, Jawabannya Bikin Ganjar Pranowo Kaget: Ya Allah

Kemudian ditambahkan sejulah garis lain sehingga membentuk gambar yang sempurna seperti yang ia bagikan di akun Twiter pribadinya.

"Kalau kata orang arsitek katanya itu gambar perspektif dua titik hilang, dan biasa gambar oleh para arsitek atau sekolah di arsitek, kalau saya di tanya, saya tidak paham," terang Budi.

Ditanya kenapa dirinya membuat gambar tersebut, Budi mengaku apa yang ia lakukan dalam rangka mengasah kreativitas murid-muridnya. 

Menurut Budi selama ini murid-muridnya kesusahan dalam mengasah kreativitasnya. 

"Kebanyakan anak-anak menggambarnya cuma gunung dua terus di tengahnya ada jalan, dan di kanan dan kirinya ada pohon terus ada sawahnya, ada matahari nya, jadi suasana pedesaan. Saya pengen mengajari anak itu hal yang lain," tutur Budi.