BREAKING NEWS: Satu WNI Usia 62 Tahun di Singapura Positif Corona

Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus positif COVID-19 ke-133 di Singapura, yaitu seorang WNI berusia 62 tahun berjenis kelamin perempuan.

Editor: Imam Saputro
Shutterstock
Virus Corona 

Sementara itu pada konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Sabtu (7/3/2020) siang, Achmad Yurianto menyebut kasus 1 dan kasus 2 kondisinya sudah baik dan tinggal menunggu hasil dari pemerikasaan laboratorium. 

"Tentunya yang kasus 01 dan 02 tinggal menunggu hasil pemeriksaan laboratorium saja ," ujarnya yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Sabtu (7/3/2020).

"Kalau sudah dua kali negatif, pasti akan dipulangkan," imbuhnya.

"Tidak ada keluhan apapun sudah baik (kondisinya)," tegas Yuri.

Sebut Corona Virus Unik, WHO Berasumsi Covid-19 Tak Akan Hilang saat Cuaca Panas Layaknya Flu Biasa:

Lakukan Penyamaran untuk Cari Tahu Pelaku Perampokan Adiknya, Nasib Polisi Ini Berakhir Tragis

s
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona , Achmad Yutianto (YouTube Kompas tv)

Lebih lanjut Yuri menjelaskan terkait kondisi kasus 3 dan kasus 4.

Menurut penuturannya, suhu badan kedua WNI ini sudah tidak panas lagi.

"Sementara kasus 3 dan kasus 4 yang baru kami sama-sama sampaikan kemarin, sekarang ini sudah enggak panas lagi," kata Yuri.

"Pileknya tidak terlalu parah, batuk juga sudah berkurang," imbuhnya.

"Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut kedua orang yang terakhir ini yakni 03 dan 04 kondisinya terus membaik," tegas Yuri.

Daftar Hadiah yang Didapatkan TOP 3 Puteri Indonesia 2020, Beasiswa S2 hingga Apartemen Dinas

Kisah Perjuangan Murid SD di Kupang, Panjat Tembok 4 Meter Agar Sampai ke Sekolah, Kepsek Buka Suara

Sementara untuk pasien suspect Covid-19 lainnya yang terus dimonitor oleh Kemenkes, kondisinya terus semakin baik.

Kendati demikian Yuri mengatakan pemeriksaan laboratorium akan dilakukan hari demi hari.

"Karena pengalaman dari beberapa negara pemeriksaan itu tidak mungkin sekali langsung positif," ujar Yuri.

"Namun berkali-kali, bahkan kemarin saya sampaikan contohnya di Vietnam itu sampai tujuh kali diperiksa baru ketahuan positifnya," jelasnya.

"Sekali lagi kami tekankan status positif atau bukan itu tidak akan banyak berpengaruh terhadap perawatan pasiennya, tetapi lebih cenderung kepada bagaimana antisipasi penularannya," imbuh Yuri.

Oleh karena itu Kemenkes harus dan terus melakukan penelusuran kontak dengan para pasien ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved