Pemerintah Tanggung Biaya & Serius Hadapi Corona, Ali Ngabalin: Jangan Ada yang Pencitraan & Menuduh

Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, pemerintah sangat serius melakukan penanganan penyebaran virus corona ter

Editor: Imam Saputro
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah telah mengumumkan, ada enam warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Mereka dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Pusat.

Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, pemerintah sangat serius melakukan penanganan penyebaran virus corona tersebut.

Ia juga berharap tak ada pihak yang memanfaatkan kasus ini untuk melakukan sebuah pencitraan.

 

Selain itu, diharapkan tak ada pihak yang menuduh pemerintah dengan kata-kata yang tak pantas.

"Jangan ada orang menggunakan kepentingan ini untuk menaikkan citra mereka dan lain-lain"

"Dan menuduh pemerintah dengan permainan kata yang sangat menjijikan. Tidak boleh," kata Ngabalin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ngabalin juga membantah, adanya perkembangan kasus yang disembunyikan pemerintah.

Menurutnya, masyarakat akan panik jika ada pihak yang menuduh pemerintah menutupi kasus virus corona dan melakukan pencitraan.

"Presiden Jokowi sudah terpilih dan ini periode terakhir. Jadi tidak mungkin Pak Jokowi ada pencitraan," ujar Ali Mochtar Ngabalin.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin (TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN PRATAMA)

Biaya Perawatan Corona Ditanggung Negara

Ngabalin menyampaikan, negara telah menyiapkan anggaran untuk menanggung biaya dari pasien yang terdampak corona.

"Betul negara hadir, pemerintah hadir dari anggaran dan pendapatan yang disiapkan," ungkapnya, diberitakan Tribunnews.com, Minggu.

Menurutnya, masyarakat masih kurang sadar terkait gejala-gejala virus corona.

"Tidak semua masyarakat sadar kalau batuk atau flu, biasanya minum obat dipinggir jalan terus pulang tidur," katanya.

 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved