Kekayaan Orang Terkaya di Asia Menurun Akibat Corona, Posisinya Digantikan Oleh Sosok Ini

Taipan energi India, Mukesh Ambani, tidak lagi menyandang gelar orang terkaya di Asia.

Instagram @mukesh_ambanii_
Keluarga Mukesh Ambani 

TRIBUNPALU.COM - Taipan energi India, Mukesh Ambani, tidak lagi menyandang gelar orang terkaya di Asia.

Gelar tersebut kini disandang oleh pendiri Alibaba, Jack Ma, setelah anjloknya harga minyak dunia diiringi dengan merosotnya indeks saham global.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (10/3/2020), kondisi yang disebabkan peningkatan kekhawatiran penyebaran virus corona akan berujung pada resesi tersebut mengikis kekayaan Ambani sebesar 5,8 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 83,1 triliun (kurs Rp 14.328 per dollar AS) pada Senin (9/3/2020).

Menteri Kebudayaan Prancis Franck Riester Dinyatakan Positif Terinfeksi Virus Corona

4 Pasien Positif Corona di RSUP Persahabatan Dalam Kondisi Sehat, 1 Pasien Keluhkan Sesak Nafas

Akhirnya, Ambani harus rela turun posisi menjadi orang terkaya kedua di dunia menurut Bloomberg Billionaires Index.

Adapun kekayaan Ma mencapai 44,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 637,2 triliun, lebih tinggi 2,6 miliar dollar AS dibanding kekayaan Ambani.

Pada Senin, harga minyak dunia anjlok ke titik terendah dalam 28 tahun, setelah Arab Saudi dan Rusia menyatakan bakal memproduksi lebih banyak minyak guna mempertahankan pangsa pasar.

Langkah itu diambil ketika dunia tengah resah dengan penyebaran virus corona.

Kondisi itu menimbulkan pertanyaan apakah Reliance Industries Ltd milik Ambani akan dapat memangkas utang net menjadi nol pada awal 2021 sesuai janjinya.

Rencana tersebut bergantung pada proposal untuk menjual saham di divisi minyak dan petrokimia Reliance ke Saudi Arabian Oil Co, produsen minyak mentah terbesar di dunia.

Wapres Maruf Amin Minta Para Dai Ikut Tenangkan Masyarakat Terkait Wabah Virus Corona

Meski virus corona juga memberi dampak pada sejumlah bisnis Alibaba, tetapi dampak tersebut dapat dimitigasi dengan meningkatnya permintaan layanan komputasi awal dan aplikasi mobile.

Sementara itu, Reliance Industries tak mempunyai lini bisnis yang bisa memitigasi dampak risiko. Saham Reliance anjlok 12 persen kemarin, sedangkan sepanjang tahun ini sudah amblas 26 persen.

Untuk merambah bisnis-bisnis baru, seperti telekomunikasi, teknologi, dan ritel, Reliance Industries milik Ambani menumpuk utang miliaran dollar AS selama beberapa tahun terakhir.

Reliance merogoh hampir 50 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 714,7 triliun dari pinjaman untuk membangun Reliance Jio Infocomm Ltd. Anak usaha itu kini menjadi perusahaan penyedia jaringan nirkabel nomor satu di India.

Tidak selesai sampai di situ, Ambani juga berencana membuat raksasa e-commerce untuk menyaingi Amazon di India.

Adapun untuk menangani kekhawatiran mengenai beban perseroan, pada Agustus 2019 Ambani berjanji bakal memangkas utang konglomerasinya menjadi nol dari sebelumnya 21 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 300,2 triliun pada Maret 2020.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved