6 Jenis Profesi yang Paling Berisiko Tertular Virus Corona COVID-19: Tenaga Medis hingga Pramugari
Tak hanya dari usia dan faktor kesehatan, pekerjaan juga bisa menjadi faktor yang membuat seseorang rentan tertular virus corona COVID-19.
TRIBUNPALU.COM - Penyebaran dan penularan wabah virus corona jenis baru COVID-19 semakin meningkat.
Berdasarkan data live update dari worldometers.info, angka kasus virus corona secara global mencapai 119.217 per Rabu (11/3/2020).
Virus corona jenis baru telah menyebar 119 negara dan teritori di seluruh dunia, serta satu transportasi internasional, Kapal Diamond Princess, yang saat ini dikarantina di Yokohama, Jepang.
Angka kematian akibat virus corona COVID-19 mencapai 4.298, sementara sebanyak 66.623 kasus sudah dinyatakan sembuh.
Meluasnya penularan dan penyebaran virus corona COVID-19 membuat semua pihak harus mewaspadai siapa saja yang paling rentan terjangkit.
Tak hanya dari usia dan faktor kesehatan, pekerjaan juga bisa menjadi faktor yang membuat seseorang rentan tertular virus corona COVID-19.
Sejumlah pekerjaan memiliki faktor yang membuat pekerjanya rentan tertular virus corona jenis baru.
Seperti, risiko yang tinggi terpapar penyakit dan infeksi, menuntut adanya kedekatan secara fisik dengan orang lain, kontak langsung dengan orang banyak, serta fleksibilitas.
Dikutip TribunPalu.com dari laman Business Insider, deretan jenis profesi atau pekerjaan yang paling rentan tertular virus corona COVID-19.
1. Tenaga medis

Tenaga medis seperti perawat, praktisi keluarga dna umum, terapis pernafasan, dan beberapa spesialisasi lain berada di posisi teratas jenis pekerjaan yang paling sering terpapar penyakit dan infeksi.
Risiko paparan penyakit juga meningkat karena tenaga medis cenderung bekerja dekat dengan orang lain, terutama orang yang sedang sakit.
Orang-orang yang bekerja di rumah sakit atau peralatan medis juga berisiko menghadapi paparan virus corona di tengah wabah yang semakin meluas.
Menurut Los Angeles Times, sekitar lebih dari 3.000 tenaga kesehatan di China ikut tertular virus corona COVID-19.
• Wapres Iran hingga Menkes Inggris,Ini Daftar Pejabat Pemerintah Negara-negara yang Terinfeksi Corona
• Wabah Virus Corona Belum Berhenti, MotoGP Siapkan Skenario Luar Biasa demi Kelangsungan Balapan
• Surat Rujukan Dokter dan Identitasnya Bocor, Pasien Suspect COVID-19 Merasa Keberatan
2. Responden pertama (first responders)

Pemadam kebakaran, staf medis gawat darurat, pengemudi ambulans, dan polisi menjadi garda utama di tengah merebaknya wabah suatu penyakit.
Seperti tenaga medis, responden pertama juga cenderung berisiko tinggi terpapar penyakit dan infeksi.
Polisi, pemadam kebakaran, dan staf medis gawat darurat bekerja dengan menghadapi orang banyak secara langsung, termasuk mereka yang terjangkit penyakit.
• Khawatirkan Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Remaja yang Bunuh Bocah, Pengacara Korban: Siapa yang Jamin?
• BREAKING NEWS - Virus Corona Merebak, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Resmi Batalkan Formula E
• Keris Pangeran Diponegoro Kembali, Ini Kata Sejarawan UGM yang Ikut Memverifikasi
3. Petugas layanan jasa.

Orang-orang yang memasak dan menyajikan makanan, kurir atau petugas ekspedisi, dan penjaga toko juga berisiko tinggi di tengah mewabahnya virus corona COVID-19.
Petugas ekspedisi atau kurir berisiko relatif tinggi menghadapi paparan penyakit dan infeksi.
Barber (tukang cukur), pekerja makanan cepat saji, terapis fisik, pelatih atletik, dan pekerja perawatan kuku juga memiliki kedekatan secara fisik dengan para pelanggan dan kolega.
Staf toko ritel, petugas concierge, pelayan restoran, dan kasir bekerja dengan berinteraksi langsung dengan orang banyak.
Tentu hal ini berpotensi terpapar orang-orang yang terjangkit virus corona jenis baru.
Di sisi ekonomi, petugas layanan jasa dan usaha kecil di berbagai negara di Asia yang terdampak virus corona COVID-19 pun ikut merasakan imbas dari wabah tersebut.
• Corona Mewabah, Festival Musik Coachella Mundur ke Oktober 2020
• Satu Keluarga di Banyuwangi Tewas Keracunan Ikan Buntal yang Dimakan 2 Hari Berturut-turut
4. Pekerjaan yang tidak fleksibel.
Beberapa perusahaan global telah mengambil langkah antisipasi virus corona jenis baru.
Termasuk dengan mendorong para karyawannya untuk bekerja dari rumah dengan tujuan mengurangi risiko penyebaran virus.
Namun, tidak semua pekerjaan bisa sefleksibel itu.
Pekerja yang tidak bisa bekerja dari rumah atau yang digaji per jam, akan menghadapi keputusan sulit.
Ada juga pekerjaan yang tidak memberikan cuti sakit bergaji, sehingga pekerjanya kesulitan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit saat merasa sakit.
Selain berisiko tertular, para pekerja dalam profesi ini juga kemungkinan tidak mendapat support maupun sumber daya dari perusahaan atau atasan ketika menghadapi wabah penyakit.
• Ruben Onsu Jelaskan Status Sebenarnya Betrand Peto, tak Serta Merta bisa Disebut Anak Angkat
• MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, DPR Apresiasi dan Harapkan Semua Pihak Patuhi Putusan
5. Staf di pesawat udara.

Sebuah pesawat terbang tentu memiliki ruang terbatas dan kerapkali dipenuhi penumpang.
Hal ini membuat pesawat sebagai tempat kerja yang berkontribusi dalam penularan penyakit, seperti COVID-19.
Industri penerbangan pun saat ini sudah mulai mengalami penurunan di tengah wabah virus corona jenis baru yang semakin meluas.
Pramugari-pramugara dan pilot pesawat terbang bekerja dengan kedekatan secara fisik terhadap orang banyak.
Pramugari-pramugara juga menjadi jenis profesi yang memiliki risiko tinggi tertular penyakit.
6. Pekerja seni
Koreografer, penari, aktor, dan penyanyi cenderung begitu dekat secara fisik dengan orang lain saat bekerja.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular, seperti virus corona COVID-19, di tempat kerja.
Pekerja seni juga berisiko terpapar penyakit dan infeksi karena selalu berkontak dengan orang banyak.
(TribunPalu.com/Rizki A.)