Keris Pangeran Diponegoro Kembali, Ini Kata Sejarawan UGM yang Ikut Memverifikasi
Sri Margana menuturkan bahwa Museum Volkenkunde di Leiden sebenarnya sudah mencoba mencari Keris Diponegoro sejak tahun 1984.
TRIBUNPALU.COM - Keris milik Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro akhirnya diserahkan Raja Belanda Willem Alexander kepada Presiden Joko Widodo.
Keris Pangeran Diponegoro ini diserahkan secara simbolis saat pertemuan Raja Willem dan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (10/3/2020).
Keris milik Pangeran Diponegoro yang kini kembali ke tanah air memiliki warna kuning dibagian sarungnya dan warna cokelat dibagian gagang.
Keris tersebut dipajang rapi dalam sebuah kotak kaca.

• Fakta Seputar Kasus Pelecehan Siswi SMK di Bolaang Mongondow, Kelima Pelaku Tidak Ditahan
• Video Tingkah Lucu Sedah Mirah saat Ikut Jokowi Berfoto dengan Raja Belanda, Begini Reaksi sang Ratu
Sebelum kembali, keris milik Pangeran Diponegoro tersebut tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Keberadaan keris Pangeran Diponegoro ini sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.
KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.
Berbagai proses penelitian dilakukan oleh para peneliti Indonesia maupun Belanda untuk membuktikan kebenaran kepemilikan keris.
Hingga akhirnya keris tersebut bisa kembali ke Indonesia, setelah selama dua abad berada di Belanda.
Dari banyaknya peneliti yang terlibat, satu diantaranya adalah sejarawan Universitas Gadjah Mada, Dr. Sri Margana.
Dalam proses verifikasi di bulan Februari 2020 lalu, Sri Margana mengaku memiliki sedikit perbedaan pendapat dengan tim peneliti Belanda tentang salah satu dari tiga hewan yang diukirkan pada keris itu.
Tim awalnya menyatakan jika hewan ketiga adalah singa, harimau, atau gajah.
Namun saat melihat langsung obyeknya, Sri Margana memastikan bahwa binatang yang diinterpretaikan sebagai gajah, singa, atau harimau itu sebenarnya adalah Naga Siluman Jawa.
“Dari ukiran Naga Siluman Jawa ini saya berkeyakinan bahwa keris ini adalah keris Pangeran Diponegoro yang dinamai Naga Siluman itu.
"Kesimpulan saya diamini oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid, yang juga seorang sejarawan, Duta Besar RI untuk Belanda serta saudara Bonnie Triyana, sejarawan yang juga jurnalis yang menjadi bagian dari delegasi Indonesia,” papar Margana seperti dikutip dari website UGM.
