Dampak Lockdown di Jakarta dan Daerah Lain Versi Tito Karnavian dan Anies Baswedan

Anies Baswedan dan Tito Karnavian menjelaskan penanganan Virus Corona, termasuk kewenangan memberlakukan lockdown DKI Jakarta atau di daerah lain.

Tribunnews/Antara-Demas Reviyanto
Kolase foto Gubernur Anies Baswedan dan Mendagri Tito Karnavian. 

"Yang nanti ketika kita melihat misalnya satu hingga dua dekade ke depan, kita akan menyaksikan betapa dampaknya besar keputusan-keputusan pembangunan yang transformatif seperti ini," tuturnya.

"Jadi menangkap pesan dari pak Tito itu tadi tentang bagaimana transformasi sebuah negara. Nah, ini yang nanti harapannya juga kita lakukan."

"Misalnya contoh di Jakarta, kita melakukan transformasi transportasi," tambah Anies.

Persib Bandung Ganti Jabat Tangan dengan Salam Siku Cegah Corona, Sudah Dilakukan Coach Robert

Sindiran Tito Karnavian

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berkelakar membandingkan kondisi Kota Jakarta dengan Kota Shanghai di China.

Menurut Tito Karnavian, Jakarta tampak seperti kampung jika dibandingkan dengan Shanghai.

"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," ujar Tito di hadapan para pimpinan daerah dalam Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI) ke VI di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir dalam acara ini.

Selain itu, sejumlah kepala daerah dan sekretaris daerah juga turut hadir.

Ucapan Tito ini bermula saat dirinya membahas sistem demokrasi yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi.

Tito menyebutkan, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang menganut sistem demokrasi mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan.

"Jadi, terjadi semacam kegalauan atas demokrasi karena yang tidak menggunakan sistem tersebut ekonominya melompat (lebih maju). Vietnam misalnya, sosialis kondisinya ekonominya melompat," tutur Tito.

Selain itu, dia juga mencontohkan Thailand yang mana saat ini junta militer mengambil alih sistem demokrasi.

"Supremasi sipil (di Thailand) diambil alih jadi junta militer dan ekonominya jalan. Juga di tempat lain Mesir yang tadinya diterapkan demokrasi, berantakan diambil oleh militer juga, " papar Tito.

Dirinya kembali menyinggung China yang mengalami kemajuan ekonomi pesat meski tidak menganut demokrasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved