Anies Baswedan Sebut Persiapan Hadapi Wabah Virus Corona Sudah Ada Sejak Januari 2020
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah persiapan menghadapi wabah virus corona sejak Januari 2020.
"Dan mengimbau rumah sakit untuk menyiapkan APD," ungkap Anies.
"Lalu tanggal 22 Januari dibuatkan edaran khusus kepada seluruh rumah sakit untuk mengantisipasi bila ada pasien dengan tanda-tanda."
"Waktu itu namanya sudah berubah menjadi novel coronavirus 2019," tuturnya.
Keseluruhan fase I itu dilakukan Anies selama Januari tanpa memberi pengumuman ke luar Jakarta.
Ia memastikan seluruh perangkat kesehatan di Jakarta sudah bersiap sejak awal.
"Dilakukan tanpa diumumkan ke mana-mana, tapi memastikan bawha jajaran medis baik pemerintah maupun nonpemerintah memahami potensi masalah," kata Anies.
Dengan gerak cepat itu Anies sempat berharap corona tidak masuk ke Jakarta, meskipun sekarang wilayahnya memiliki jumlah korban terbanyak di Indonesia.
"Mudah-mudahan tidak datang ke Jakarta, tapi kita harus siap," kata Anies.
Fase I Anies di Januari itu diakhiri dengan sosialisasi cara mendeteksi corona sejak dini.
Berikut video lengkapnya:
• Studi Terbaru Ungkap 86% Orang Terinfeksi Virus Corona Masih Berkeliaran & Menulari Orang Sekitarnya
• Cara Erick Thohir Tangani Corona: Ubah Hotel jadi Ruang Isolasi dan Pesan 500.000 Alat Tes Covid-19
• Pembelaan Diri Donald Trump yang Sebut Virus Corona dengan Istilah Virus China
DPRD Gerindra bantah langkah Anies terlalu cepat
Berbagai pihak menganggap Anies terlalu cepat dalam mengambil kebijakan terkait penyebaran virus corona di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik menganggap kebijakan Anies sudah tepat.
Taufik juga menyebut kalau sampai nanti langkah lockdown dilakukan, maka masyarakat sudah tidak kaget dan mudah menyesuikan diri.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Taufik dalam tayangan SAPA INDONESIA MALAM, kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (15/3/2020).