Anies Baswedan Sebut Persiapan Hadapi Wabah Virus Corona Sudah Ada Sejak Januari 2020
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah persiapan menghadapi wabah virus corona sejak Januari 2020.
TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah persiapan menghadapi wabah virus corona sejak Januari 2020.
Anies membeberkan langkah cepatnya dalam beberapa fase, di antaranya fase pertama di Januari ketika ia masih berharap virus corona tak masuk ke Jakarta.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Anies dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (17/3/2020).
Awalnya, Anies membeberkan jumlah suspect dan pasien Covid-19 di Jakarta yang melonjak sangat tajam dibandingkan akhir Februari 2020 lalu.
"Hari ini (Selasa), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) itu ada 863, meningkat dari tanggal 29 Februari, yaitu 115," ujar Anies.
"Lalu pasien dalam pengawasan (PDP), yang pada tanggal 29 Februari berjumlah 32 orang, hari ini berjumlah 374 yang saat ini dirawat," paparnya.
Dengan angka korban yang naik begitu signifikan, Anies kembali meningatkan betapa bahayanya virus corona.
Anies mengimbau warga Jakarta bahwa wabah ini harus diwaspadai lantaran sudah ada di sekitar kita, bukan lagi wabah di negara lain.
"Angkanya meningkat sangat signifikan, karena itu bagi warga Jakarta, Covid-19 itu bukan lagi berita tentang kejadian yang jauh," kata Anies.
"Covid-19 itu sekarang ada di antara kita, tidak lagi menular dari orang asing kepada penduduk Jakarta, tapi sudah di antara penduduk Jakarta," tuturnya.
• Jadi Salah Satu Cara Cegah COVID-19, Ini Pentingnya Cuci Tangan dengan Sabun: Kuman Ada di Mana-mana
• Pasien Pertama Corona di Wuhan Ditemukan, Peniliti Telusuri Sumber Utama Utama Covid-19
• Virus Corona Mewabah, Pendatang yang Sempat Kunjungi 8 Negara Ini Bakal Dilarang Masuk ke Indonesia
Anies kemudian membeberan fase pertama di mana ia pertama kali mempersiapkan daerah pimpinannya untuk menghadapi wabah sejak Januari 2020.
Langkah awal Anies di antaranya dengan memberikan sosialisasi pada warga soal virus yang menyerang organ pernapasan yang pertama mewabah di Wuhan, China, itu.
"Kita memantau persoalan ini sejak bulan Januari, pada tanggal 7 Januari kita sudah melakukan sosialisasi, waktu itu masih menyebutnya dengan nama pneumonia Wuhan," kata Anies.
Selain itu, Anies juga meminta rumah sakit untuk melengkapi alat pelindung diri (APD) lantaran menangani suspect atau pasien corona harus dengan pakaian khusus.
Dalam imbauan itu, Anies meminta rumah sakit untuk bersiap jika ada pasien yang memiliki keluhan menyerupai corona.
"Dan mengimbau rumah sakit untuk menyiapkan APD," ungkap Anies.
"Lalu tanggal 22 Januari dibuatkan edaran khusus kepada seluruh rumah sakit untuk mengantisipasi bila ada pasien dengan tanda-tanda."
"Waktu itu namanya sudah berubah menjadi novel coronavirus 2019," tuturnya.
Keseluruhan fase I itu dilakukan Anies selama Januari tanpa memberi pengumuman ke luar Jakarta.
Ia memastikan seluruh perangkat kesehatan di Jakarta sudah bersiap sejak awal.
"Dilakukan tanpa diumumkan ke mana-mana, tapi memastikan bawha jajaran medis baik pemerintah maupun nonpemerintah memahami potensi masalah," kata Anies.
Dengan gerak cepat itu Anies sempat berharap corona tidak masuk ke Jakarta, meskipun sekarang wilayahnya memiliki jumlah korban terbanyak di Indonesia.
"Mudah-mudahan tidak datang ke Jakarta, tapi kita harus siap," kata Anies.
Fase I Anies di Januari itu diakhiri dengan sosialisasi cara mendeteksi corona sejak dini.
Berikut video lengkapnya:
• Studi Terbaru Ungkap 86% Orang Terinfeksi Virus Corona Masih Berkeliaran & Menulari Orang Sekitarnya
• Cara Erick Thohir Tangani Corona: Ubah Hotel jadi Ruang Isolasi dan Pesan 500.000 Alat Tes Covid-19
• Pembelaan Diri Donald Trump yang Sebut Virus Corona dengan Istilah Virus China
DPRD Gerindra bantah langkah Anies terlalu cepat
Berbagai pihak menganggap Anies terlalu cepat dalam mengambil kebijakan terkait penyebaran virus corona di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik menganggap kebijakan Anies sudah tepat.
Taufik juga menyebut kalau sampai nanti langkah lockdown dilakukan, maka masyarakat sudah tidak kaget dan mudah menyesuikan diri.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Taufik dalam tayangan SAPA INDONESIA MALAM, kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (15/3/2020).
Meski dinilai berbagai pihak terlalu cepat, kebijakan Anies sudah tepat di mata Taufik demi menghambat penyebaran Covid-19.
"Saya kira iya (sudah tepat), langkah yang dilakukan oleh Pak Anies menurut saya langkah yang tepat untuk menghambat penyebaran," ujar Taufik.
Taufik kemudian membeberkan beberapa kebijakan Anies yang menurutnya sudah tepat dan bukan terlalu cepat itu.
Misalnya meliburkan sekolah hingga meniadakan sistem ganjil genap agar masyarakat bisa pergi dengan kendaraan pribadi lebih mudah.
"Yang kedua, kan beberapa kegiatan diliburkan, sekolah diliburkan, kemudian tempat hiburan milik DKI ditutup, kemudian ganjil genap ditiadakan, car free day ditiadakan," terang Taufik.
Bagi Taufik, langkah yang diambil Anies itu sudah tepat, apalagi jika nanti harus diberlakukan lockdown atau karantina skala besar.
Dengan diberlakukan kebijakan pembatasan sejak dini, Taufik menyebut masyarakat nantinya tidak akan terkejut atau panik ketika diberlakukan lockdown.
"Saya kira ini langkah yang tepat, sebelum situasinya kalau memang harus di-lockdown," kata Taufik.
"Tapi kan memang secara parsial dilakukan, sambil edukasinya juga jalan terhadap masyarakat."
"Jangan nanti ketika tutup semua, terus masyarakat panik juga, itu bahaya juga," imbuhnya.
Meski beberapa pihak menganggap kebijakan lockdown punya banyak dampak negatif, Taufik lebih setuju untuk dilaksanakan demi melindungi warga.
Baginya, sudah kewajiban bagi pemerintah untuk mengutamakan keselamatan warganya.
"Tergantung, kita mau berpikir apa, mau melindungi masyarakat sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar, negara itu wajib hukumnya melindungi masyarakat atas segala hal," paparnya.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Persiapan Hadapi Corona sejak Januari, Gerak Cepat dan Sempat Harap Virus Tak Masuk ke Jakarta