Virus Corona

Pemilik Golongan Darah A Disebut Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona, Begini Penjelasannya

Berdasarkan analisis terhadap data orang yang terinfeksi Covid-19 atau virus corona, memang ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular vir

YONHAP / AFP
ILUSTRASI - Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. 

TRIBUNPALU.COM - Berdasarkan analisis terhadap data orang yang terinfeksi Covid-19 atau virus corona, memang ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular virus ini. Misalnya saja kelompok pria, berusia lanjut, dan juga perokok.

Studi terbaru dari China menunjukkan, seseorang dengan golongan darah A cenderung lebih rentan terhadap virus corona.

Sementara, mereka yang memiliki golongan darah O lebih resisten atau punya daya tahan lebih baik.

Para peneliti yang mempelajari COVID-19 di pusat wabah di China, yaitu kota Wuhan dan Shenzhen menemukan proporsi pasien golongan darah A yang terinfeksi dan meninggal karena penyakit itu secara signifikan lebih tinggi.

Aktris Pengisi Suara Frozen 2, Rachel Matthews Umumkan Terjangkit Virus Corona

Positif Corona saat Pergi ke Italia dengan Wanita Lain, Pria Ini Takut Perselingkuhannya Terbongkar

Singgung Tingkat Kematian akibat Virus Corona, Anies Baswedan: Pertanyaannya Mau Dirawat di Mana?

Peneliti membandingkan golongan tersebut dengan mereka yang memiliki golongan darah sama di masyarakat umum.

Sementara, pasien dengan golongan darah O memiliki proporsi lebih kecil untuk terinfeksi dan meninggal dunia karena virus corona.

"Orang-orang dengan golongan darah A perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi," tulis para peneliti di Centre for Evidence-Based and Translational Medicine di Wuhan.

Metode penelitian

Tim peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan menyebut studi ini sebagai awal, dan masih banyak studi lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan temuan konkret.

Studi yang dipublikasikan di Medrxiv.org ini membandingkan jenis darah dari 2.173 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Wuhan dan Shenzhen dengan lebih dari 3.694 penduduk dalam kondisi sehat di wilayah Wuhan.

Sementara 31,16 persen penduduk Wuhan memiliki golongan darah A, sebanyak 37,75 persen pasien virus corona yang disurvei di Jinyintan Hospital, Wuhan, memiliki golongan darah yang sama.

Dari sampel kasus virus corona di rumah sakit yang sama, sebanyak 25,8 persen memiliki golongan darah O. Angka ini dibandingkan dengan 33,84 persen populasi umum.

Studi ini juga mengungkap, dari 206 pasien yang meninggal karena virus corona, 85 korban atau 41,26 persen mempunyai golongan darah A. Hanya 52 korban yang memiliki golongan darah O.

Kepada South China Morning Post, para ilmuwan yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan ukuran sampel yang jauh lebih besar diperlukan untuk memandu praktik medis.

"Jika kita golongan darah A, tidak perlu panik. Itu bukan berarti kita akan terinfeksi 100 persen," kata Gao Yingdai, peneliti di Tianjin, kepada South China Morning Post.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved