Viral di Media Sosial

Potret Petugas Medis di Irak Rawat Pasien Virus Corona, Beribadah Salat tetap Pakai Hazmat Lengkap

Begini potret petugas medis saat rawat pasien Corona di Kota Erbil, Irak. Masih kenakan pakaian hamzat lengkap saat salat di tengah kesibukannya.

Facebook Hawler Teaching Hospital
Unggahan Facebook Hawler Teaching Hospital, Kamis (12/3/2020), rumah sakit pusat penangan virus corona di Kota Erbil, Irak - Begini potret petugas medis saat rawat pasien Corona di Kota Erbil, Irak. Masih kenakan pakaian hamzat lengkap saat salat di tengah kesibukannya. 

TRIBUNPALU.COM - Wabah Covid-19 atau virus corona yang telah menjadi pandemi dunia menjadi bencana non-alam yang mematikan bagi manusia.

Virus yang menyerang sistem pernapasan manusia ini telah mengakibatkan 7.991 korban meninggal dunia per Rabu (18/3/2020) yang dirilis oleh worldometers.info siang ini.

Para ilmuwan dan petugas medis saling bahu-membahu untuk memerangi wabah virus ini.

Mereka menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien virus corona.

Tak ayal mereka harus bekerja keras, lembur, bahkan meninggalkan keluarga tercinta untuk membantu merawat pasien yang terus bertambah.

Kisah Dokter yang Terbaring di Kasur Rumah Sakit Pasien Virus Corona yang Sepi, Potretnya Jadi Viral

Cerita perjuangan mereka pun menjadi kisah haru sekaligus inspiratif yang pantas untuk diteladani.

Satu di antaranya adalah kisah petugas medis yang sedang beribadah di tengah jadwal sibuknya bekerja.

Foto itu pun viral dan mengundang pujian dari warganet di media sosial, khususnya Facebook setelah diunggah oleh akun Hawler Teaching Hospital.

Unggahan Facebook Hawler Teaching Hospital, rumah sakit pusat penangan virus corona di Kota Erbil, Irak.
Unggahan Facebook Hawler Teaching Hospital, rumah sakit pusat penangan virus corona di Kota Erbil, Irak. (Facebook Hawler Teaching Hospital)

Hawler Teaching Hospital adalah salah satu rumah sakit di Kota Erbil, Irak.

Virus corona telah menjangkiti 154 warga Irak dengan total kematian 11 jiwa dan pasien sembuh sebanyak 41 per Rabu (18/3/2020) siang yang dirilis worldometers.info.

Sehingga tak heran jika petugas kesehatan di sana tak kenal lelah untuk merawat para pasien virus corona.

Positif Corona saat Pergi ke Italia Bersama Wanita Lain, Pria Ini Takut Perselingkuhannya Terbongkar

Dalam unggahan Hawler Teaching Hospital tersebut menampilkan beberapa foto aktivitas yang terjadi di pusat perawatan pasien virus corona.

Dengan aksara Arab, Hawler Teaching Hospital menuliskan keterangan unggahan yang menjelaskan kondisi di sekitar rumah sakit.

"Beberapa foto pusat perawatan saat ini di #erbil. Selama 20 hari, pegawai pusat kota Erbil merupakan bagian dari pelayanan warga Erbil," tulis Hawler Teaching Hospital di unggahannya di Facebook, Kamis (12/3/2020).

Unggahan Facebook Hawler Teaching Hospital Kamis (12/3/2020), rumah sakit pusat penangan virus corona di Kota Erbil, Irak.
Unggahan Facebook Hawler Teaching Hospital Kamis (12/3/2020), rumah sakit pusat penangan virus corona di Kota Erbil, Irak. (Facebook Hawler Teaching Hospital)

Dari tujuh foto tersebut yang paling menarik perhatian ialah foto petugas medis yang sedang salat dengan khidmad meski ditengah balutan pakaian hazmat.

Petugas itu tampak salat sendirian di dalam sebuah ruangan kantor.

Ia duduk bersimpuh di atas sajadah berwarna coklat di tengah ruangan tersebut.

Ia bahkan masih memakai maskernya dan hanya membuka kacamata pelindungnya.

Meskipun 'tersiksa' karena panas, petugas medis ini tidak membuka pakaian hazmat tetapi terus melakukan tugas mereka sebagai seorang Muslim.

Kisah Penimbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer, Tak Bisa Menjualnya, Akhirnya Disumbangkan

Viral Foto Pegawai Disuruh Pakai Kostum Hand Sanitizer, Perusahaan Minyak di Arab Dikecam Warganet

Mewabahnya virus corona atau Covid-19 kini makin meluas ke berbagai belahan dunia.

Tentu saja kasus virus corona yang kian meningkat ini, membuat masyarakat makin waspada dan lebih memedulikan personal hygene demi menangkal virus mematikan tersebut.

Namun di tengah keprihatinan ini, ternyata ada pihak yang dirugikan dan dipermalukan demi mengkampanyekan kebersihan.

Hal memalukan itu dialami oleh seorang pegawai asing di sebuah perusahaan minyak di Arab Saudia, Saudi Aramco.

Berikut Cara-cara yang Dilakukan Orang Kaya di Eropa untuk Lindungi Diri dari Virus Corona

Dikutip TribunPalu.com dari Middle East Eye, memperlihatkan foto pegawai itu mengenakan kostum kubus menyerupai botol hand sanitizer yang dilengkapi cairan hand sanitizer di bagian tengah.

Ia juga tampak mengenakan masker sambil berjalan di area perusahaan minyak Saudi Aramco.

Foto pegawai pakai kostum Hand Sanitizer -
Foto pegawai pakai kostum Hand Sanitizer - (www.middleeasteye.net)

Dalam berita tersebut, pihak Saudi Aramco dikecam karena dianggap rasis dan eksploitatif.

Foto tersebut kemudian viral di media sosial Twitter  pada Selasa (10/3/2020) malam menuai reaksi warganet.

Ada yang menyebut bahwa tindakan tersebut merupakan 'perbudakan modern', sementara cuitan pertama menyebutkan tindakan tersebut dengan nada sarkastik.

"Kelas Uni Emirat Arab, hadiah dari Aramco," tulis @HishamFageeh.

Akun bernama @ruqaiya_h juga me-retweet cuitan tersebut dengan sebuah komentar.

Menurutnya, virus corona telah menyoroti isu peningkatan rasisme yang menargetkan kaum minoritas.

"coronavirus benar-benar telah mengeluarkan beberapa rasisme dan rasisme yang menjijikkan,"tulis @ruqaiya_h diakhiri emoji sedih.

Tak berselang lama, melihat banyaknya warganet yang mengkritik, Saudi Aramco memberikan klarifikasi.

Saudi Aramco menampik tuduhan tersebut dan menambahkan bahwa hal itu dilakukan demi menyoroti pentingnya menjaga sterilisasi tangan.

"Berkenaan dengan gambar yang beredar di media sosial, yang menampilkan seorang pegawai yang mengenakan botol sanitizer di dalam salah satu fasilitas kami. Aramco hanya ingin menekankan pentingnya kebersihan," tulis Saudi Aramco dalam pernyataannya seperti dikutip dari Daily Star.

"Tapi, perusahaan akan segera menghentikan tindakan ini dan mengambil langkah agar hal itu tidak terjadi lagi," imbuhnya.

Curhat Pilu Perawat di Italia yang Harus Berjuang Merawat Pasien Virus Corona: Kami Pun Bisa Sakit

Menurut Middle East Eye, Arab Saudi telah berulang kali dikecam karena perlakuan yang kurang baik terhadap pekerja asingnya.

Tahun lalu, Bangladesh mengakui bahwa pekerja perempuan dipulangkan dari kerajaan setelah menghadapi pelecehan seksual dan fisik.

Aktivis dan LSM sebelumnya telah meningkatkan kesadaran tentang nasib pekerja di wilayah Uni Emirat Arab yang mengalami pelecehan fisik dan verbal di tangan majikan mereka.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved