Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sigap Atasi Corona, Mendagri Tito Karnavian: Bisa Ditiru Daerah Lain

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Editor: Imam Saputro
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, di kampus Universitas Islam Bandung, Jalan Taman Sari nomor 1, Kota Bandung, Jumat (5/8/2016) 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Dilansir TribunWow.com, Tito Karnavian menilai Ridwan Kamil sangat sigap dalam mengatasi penyebaran Virus Corona.

Hal itu disampaikan oleh Tito Karnavian saat menyambangi kota Bandung, seperti yang dikutip dari unggahan Youtube KompasTV, Rabu (18/3/2020).

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam Youtube KompasTV, Rabu (18/3/2020).
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam Youtube KompasTV, Rabu (18/3/2020). (Youtube/KompasTV)

Tito Karnavian mengatakan Ridwan Kamil sudah sejak awal menyiapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

Bahkan langkah tersebut sudah dilakukan oleh Ridwan Kamil beserta Pemerintah Provinsi, sebelum Virus Corona masuk ke Jawa Barat.

"Saya memberikan apresiasi kepada pak gubernur, karena beliau sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sejak awal," ujar Tito Karnavian.

"Langkah antisipasi awal dilakukan persiapan kalau Covid-19 masuk Jawa Barat," imbuhnya.

Menurut Tito Karnavian, Pemprov Jawa Barat sudah menyiakan semua langkah pencegahan ataupun edukasi terkait penyebaran Virus Corona.

Mulai memberikan imbauan sampai menyiapkan fasilitas medis yang dibutuhkan untuk pasien Virus Corona.

"Kemudian langkah-langkah mitigasi termasuk edukasi dan juga antisipasi ke depan kalau terjadi wars scenario atau terjadi lonjakan," ungkap Tito Karnavian.

"Beliau sudah menyiapkan rumah sakit-rumah sakit, tenaga medis, ruang isolasi, dan lain-lain."

Tidak berhenti di situ, kesigapan lain yang dilakukan Ridwan Kamil yaitu dengan membentuk suatu organisasi yang berhubungan dengan penanggulangan Covid-19.

Ditambah lagi, organisasi tersebut sudah melibatkan pihak TNI dan Polri maupun instansi terkait lainnya.

"Kemudian saya juga memberikan apresiasi karena beliau sudah membentuk semacam organisasi dalam rangka penanggulangan Covid-19."

"Ini sudah beliau siapkan semua, saya sangat memberikan apresiasi apalagi tim ini sudah lintas sektoral, melibatkan TNI, Polri, dan instansi lain," tegasnya.

Oleh karena itu, mantan Kapolri tersebut berharap bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain.

Dirinya mengingatkan kembali Virus Corona memiliki sifat penularan yang sangat cepat.

Maka dari itu sesegera mungkin untuk melakukan antisipasi sebelum Virus Corona menyebar luas.

"Hal penting menurut saya, yang bisa ditiru oleh daerah-daerah lain," ungkap Tito Karnavian.

"Jangan telat dalam membuat command center, jangan telak untuk membuat tim tersebut."

"Dan beliau juga sudah membuat aplikasi pembuatan teknologi yang bisa menjadi sarana yang bisa langsung diaplikasi menyentuh bisa diunduh oleh 50 juta penududuk Jawa Barat, saya rasa positif sekali," pungkasnya.

Simak videonya:

Ridwan Kamil Sebut 1 Warga Jabar Positif Corona meski Tak Alami Gejala Terinfeksi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkap fakta terbaru soal wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil m

]ioaweyebut ada seorang warganya yang tak menunjukkan gejala namun positif terinfeksi Corona.

Terkait hal itu, Ridwan Kamil lantas menyoroti imbauan social distancing yang dicanangkan oleh pemerintah.

Menurut dia, banyak masyarakat yang justru tak memahami makna social distancing.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (17/3/2020).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (17/3/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

 

Melalui tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/3/2020), Ridwan Kamil mulanya menyinggung soal kewenangan setiap daerah untuk memeriksa setiap warga yang diduga terinfeksi Corona.

Terkait hal itu, Ridwan Kamil lantas menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Saya kemarin bersama tim di Jawa Barat meyakin bahwa virus ini mungkin beredar tanpa terlihat kepada orang-orang yang sehat dan tidak bergejala," ucap Ridwan Kamil.

"Itu lah kenapa dengan Pak Anies Baswedan, kita mengusulkan agar daerah diberi kewenangan untuk melakukan tes mandiri atau proactive test."

Lantas, ia pun mengapresiasi izin yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Setelah mendapatkan izin, Ridwan Kamil mengaku pihaknya langsung melakukan tindakan pemeriksaan kepada ratusan warganya.

"Alhamdulillah sudah diizinkan sehingga per hari ini sudah 230 mereka yang tidak terlihat sakit atau bergejala untuk kami tes," kata Ridwan Kamil.

Namun, Ridwan Kamil menyebut ada satu di antara ratusan warganya yang dinyatakan positif Corona.

Padahal, satu warganya itu disebutnya sama sekali tak menunjukkan gejala positif Corona.

"Berita buruknya adalah dari 230 orang-orang yang terlihat sehat da tidak bergejala, ternyata satu positif," jelas Ridwan Kamil.

"Ini menandakan bahwa virus ini sedang beredar di antara orang-orang yang sehat dan tidak bergejala."

Terkait hal itu, Ridwan Kamil menilai social distancing adalah cara terbaik untuk mengurangi penularan Corona.

"Sehingga strateginya tidak bisa lagi tentang urusan perawatan saja, tapi juga bagaimana pencegahan penularan," terang Ridwan Kamil.

"Oleh karena itu, kita studi social distancing atau menjaga jarak interaksi sosial ini adalah salah satu upaya yang baik."

"Social distancing ini kan lockdown skala moderat, kalau sudah paling ekstrem adalah lockdown skala kota, paling ekstrem lagi adalah lockdown skala negara," imbuhnya.

 Nikita Mirzani Ngaku Rugi Ratusan Juta akibat Dampak Corona Merebak: Gua Kan Artis Bayaran Termahal

Meskipun begitu, ia menyebut banyak warga yang belum memahami makna social distancing.

Hal itu terbukti dari banyaknya keluarga yang justru menghabiskan waktu libur dengan berwisata di tengah wabah Corona.

"Problem-nya social distancing ini belum diketahui sepenuhnya oleh warga, sehingga waktu kita memutuskan 14 hari untuk tidak sekolah, masih banyak yang orangtuanya ngajak piknik ke pantai, jalan-jaan ke mal, dan masih melakukan kegiatan berkerumun," jelas Ridwan.

"Padahal kita sudah lakukan simulasi, kalau ada di kelas 36 orang, satu orang yang terlihat sehat dan dia bersin itu hanya cukup waktu 2 menit untuk menulari 36 siswa."

"Jadi keputusan kita untuk merumahkan dan belajar di rumah adalah keputusan yang tepat."

Simak video berikut ini menit ke-5.23:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved