Virus Corona

Korea Utara Klaim Nol Kasus Virus Corona, Ahli Meragukan: Tidak Mungkin

Korea Utara keukeuh mengklaim negaranya nol kasus infeksi virus corona.

ndtv.com
Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara. 

TRIBUNPALU.COM - Korea Utara keukeuh mengklaim negaranya nol kasus infeksi virus corona.

Para ahli mengatakan, hal itu mustahil.

Mereka malah mengaku khawatir dengan kebenaran yang mengerikan.

Diketahui, Korea Selatan memiliki lebih dari 8.500 kasus Covid-19.

Belum lagi China dengan angka kasus lebih 80.000 kasus.

Wapres Maruf Amin Tanggapi Isu Menkes Terawan Dicopot karena Dianggap Gagal Tangani Virus Corona

Dampak Italia Lockdown akibat Virus Corona, Sungai di Venesia Tampak Bening tanpa Kapal Wisata

Achmad Yurianto: WHO Belum Temukan Obat atau Vaksin Pilihan untuk Pengobatan Covid-19

Menurut para ahli, klaim Korea Utara sangat mustahil karena jumlah perdagangan lintas batas antara Korea Utara dan China.

"Tidak mungkin Korea Utara tidak memiliki satu kasus virus corona," kata mantan analis CIA di Korea Utara, Jung H Pak yang sekarang bekerja untuk Brookings Institute di AS.

 

Lebih jauh, Pyongyang, ibu kota Korea Utara bersikeras telah mengambil langkah untuk menutup perbatasannya.

Pihak berwenang juga telah mengurangi perdagangan dengan China serta menempatkan pembatasan pada diplomat asing dan staf internasional yang berbasis di China.

Pembatasan perbatasan mulai berlaku setelah konfirmasi resmi wabah pada Januari 2020.

Dengan demikian, tampaknya, sangat mungkin beberapa kasus infeksi menyebar ke Korea Utara.

Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa merilis foto-foto pemimpin negara itu, Kim Jong Un menonton latihan oleh sub-unit artileri jarak jauh militer
Media pemerintah Korea Utara pada hari Selasa merilis foto-foto pemimpin negara itu, Kim Jong Un menonton latihan oleh sub-unit artileri jarak jauh militer (KCNA via Yonhap dan EPA)

Latihan Militer di Korea Utara Berkurang

Komandan Pasukan As Korea Jenderal Robert Abrams mengatakan, kegiatan militer di Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir berkurang.

Menurut dia, hal ini sebagai bukti dampak pandemi global corona.

Jenderal Abrams yakin kasus infeksi virus corona sedang terjadi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved