Virus Corona di Indonesia
'Rapid Test' Diutamakan Bagi Mereka yang Memiliki Riwayat Kontak dengan Pasien COVID-19
Kepala BNPB Doni Monardo menjelaskan jika tidak semua warga akan menjalani pemeriksaan tersebut.
TRIBUNPALU.COM - Pemerintah Indonesia dikabarkan akan segera menggelar rapid test atau pemeriksaan awal virus corona secara massal.
Langkah tersebut dilakukan dalam rangka melakukan deteksi dini paparan virus corona.
Terkait hal itu, Kepala BNPB Doni Monardo menjelaskan jika tidak semua warga akan menjalani pemeriksaan tersebut.
• Rapid Test Virus Corona Segera Digelar, BUMN Pesan Alat Deteksi dari China
• Presiden Joko Widodo dan Istrinya, Iriana Jokowi, Dinyatakan Negatif dari Virus Corona
Doni berujar jika rapid test ini akan diprioritaskan kepada mereka yang memiliki riwayat kontak fisik dengan pasien virus corona.
"Tentu targetnya adalah masyarakat luas, terutama mereka-mereka yang secara fisik telah mengalami kontak dengan pasien positif dan tentu ini menjadi prioritas utama," jelasnya sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id.
"Kalau seluruh masyarakat harus mengikuti rapid test, mungkin akan sulit karena akan sangat banyak jumlah penduduk kita," imbuhnya.
Apa itu 'rapid test'?
Rapid test memiliki arti pengujian cepat.
Dalam kasus virus corona, rapid test ini bisa diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk pengujian Covid-19.
Metode ini memiliki kelebihan yakni dapat dilakukan secara cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit.
Dilansir dari ox.ac.uk via Tribunnews.com, para ilmuwan dari Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Pusat Penelitian Lanjut Oxford Oxford (OSCAR) telah mengembangkan teknologi pengujian cepat untuk virus corona baru SARS-CoV-2 (COVID-19).
• Presiden Jokowi Instruksikan Rapid Test Virus Corona? Begini Arti dan Penjelasannya
• Berikut 7 Arahan Terbaru Presiden Jokowi Terkait Penanganan Covid-19, Rapid Test hingga Stok Pangan
Tim yang dipimpin oleh Prof Zhanfeng Cui dan Prof Wei Huang, telah bekerja untuk meningkatkan kemampuan uji coba ketika virus menyebar secara internasional.
Tes baru ini jauh lebih cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit.
Tes viral load sebelumnya membutuhkan 1,5 hingga 2 jam untuk memberikan hasil.
Tim peneliti telah mengembangkan tes baru, berdasarkan pada teknik yang mampu memberikan hasil hanya dalam setengah jam lebih dari tiga kali lebih cepat daripada metode saat ini.