Virus Corona di Indonesia

Kasus Kematian Akibat Corona Kedua di DIY, Guru Besar UGM Tutup Usia, Memiliki Penyakit Penyerta

Profesor ID, Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal dunia akibat positif virus corona, Selasa (24/3/2020).

TribunJogja.com
UGM menyelenggarakan doa bersama dan upacara penghormatan untuk Guru Besar UGM di Balairung UGM pada Selasa (24/3/2020) 

TRIBUNPALU.COM - Indonesia kembali berduka, seorang Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal dunia akibat positif virus corona, Selasa (24/3/2020) pukul 00.04 WIB.

Profesor berinisial ID tersebut tutup usia usai kalah dari serangan virus corona pada umur 58 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta.

Nantinya, jenazah Guru Besar UGM diberangkatkan ke Pemakaman Sawitsari UGM pada Selasa pagi.

Guru Besar UGM yang Dinyatakan Positif Terjangkit Corona Meninggal Dunia

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan.

"Rencananya jam 7 diberangkatkan dari Kamar Forensik RS Sardjito," kata Banu Hermawan saat dikonfimarsi Kompas.com.

Kabar duka ini juga disampaikan oleh Pihak UGM.

Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani yang menyampaikan duka belasungkawanya.

"UGM berduka atas kepergian guru besar kami, sahabat kami, teman, dan kolega yang sangat baik dan memiliki kontribusi yang luar biasa bagi UGM," sebut Iva Ariani.

IDI Rilis 6 Dokter jadi Korban Wabah Corona, Ada Teman Raditya Dika dan Tim Dokter Bambang Pamungkas

Ia juga meminta doa untuk mendiang profesor ID.

"Kami memohonkan maaf jika selama berhubungan dengan beliau ada hal-hal yang membuat kurang berkenan. Mohon doa dari tempat masing-masing untuk almarhum, mohon doa juga untuk keluarganya agar diberikan kesabaran dan ketabahan," sambung Iva Ariani.

Ia juga menyampaikan akan ada doa bersama dan upacara penghormatan di Balairung UGM pada Selasa pagi.

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan pernyataan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna Poerwoko Sugarda, belum ada informasi dari mana profesor ID tertular virus corona.

Oleh karena itu, Paripurna Poerwoko Sugarda berpesan agar orang yang dalam beberapa hari lalu bertemu dan melakukan kontak langsung dengan profesor ID untuk langsung mengecek kesehatannya.

"Pengumuman yang kami berikan adalah siapa saja yang pernah berkontak dengan beliau selama tiga minggu dari sekarang ini agar dapat melakuka screening di fasilitas kesehatan terdekat yang memberikan pelayanan diagnosis dan perawatan Covid-19," kata Paripurna Poerwoko Sugarda.

Seorang Guru Besar UGM Positif Terinfeksi Virus Corona COVID-19, Ini Upaya Antisipasi Pihak Kampus

Guru Besar UGM ini sempat menjalani perawatan karena terinfeksi virus corona sejak pekan lalu.

Profesor ID diisolasi di ICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Kasus Guru Besar UGM ini tercatat menjadi pasien positif corona kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada Minggu (15/3/2020) dan selanjutnya pihak rumah sakit melakukan perawatan isolasi serta pemeriksaan dengan standar Covid-19.

Salah satunya dengan mengirimkan sampel swab ke Balitbangkes pada Senin (16/3/2020).

Pesan Dokter Handoko Gunawan untuk Tenaga Medis: Hati-hati Corona Lihai Menyebar di Udara 8 Jam

Terlepas dari kabar duka ini, di DIY tercata ada lima kasus positif terinfeksi virus corona.

Dua di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan yang dinyatakan sembuh sebanyak satu orang.

IDI Rilis 6 Dokter jadi Korban Wabah Corona, Ada Teman Raditya Dika dan Tim Dokter Bambang Pamungkas

Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 atau virus corona yang telah berstatus pandemi global.

Tak ayal mereka menjadi barisan orang yang paling rentan dan sangat berisiko tertular virus yang telah menjangkiti sebanyak 337.985 jiwa per Senin (23/3/2020) dilansir dari Worldometers.info.

Sejumlah dokter yang berjuang untuk merawat pasien virus corona di Indonesia pun menjadi korban dari virus ini.

Hal tersebut diumumkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada unggahan Instagram ofisialnya, Minggu (22/3/2020) siang.

Virus Corona di Indonesia: Tercatat 514 Kasus Positif COVID-19 yang Tersebar di 20 Provinsi

Dirilis oleh PB IDI, sebanyak enam dokter yang menjadi korban pandemi virus corona.

"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Corona.

Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima Allah SWT dengan limpahan yang Mulia. Amin

Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan keikhlasan atas musibah ini. Amin YRA

Ketua Umum PB-IDI - dr. Daeng M. Faqih, SH, MH." tulis @ikatandokterindonesia, Minggu (22/3/2020).

Dalam foto tersebut berjejer barisan foto dokter yang telah gugur dalam bencana ini.

Berikut daftar nama dan daerah tugas keenam dokter tersebut:

  1. dr Hadio Ali SpS, IDI Cabang Jakarta Selatan
  2. dr Djoko Judodjoko, SpB, IDI Cabang Kota Bogor
  3. dr Laurentius P, SpKJ, IDI Jakarta Timur
  4. dr Adi Mirsaputra SpTHT, IDI Cabang Kota Bekasi
  5. dr Ucok Martin SpP, IDI Cabang Medan
  6. dr Toni Daniel Silitonga, IDI Cabang Bandung Barat

9 Ton Obat Virus Corona COVID-19 akan Tiba di Indonesia dari Shanghai, Senin, 23 Maret 2020 Besok

Pada Minggu (22/3/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mewakili pemerintah menyampaikan rasa prihatin atas meninggalnya sejumlah dokter tersebut akibat terpapar virus corona.

"Pemerintah menyatakan keprihatinan mendalam dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Covid-19," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh keenam dokter tersebut dan para tenaga medis lainnya demi menyembuhkan pasien virus corona merupakan dedikasi diri kepada bangsa dan negara.

"Pemerintah bersedih untuk ini, dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Yakinlah kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat yang dicintai ini," katanya.

Tips Sederhana Membuat Disinfektan Alternatif untuk Virus Corona dari Cuka Putih

Dirangkum TribunPalu.com dari beberapa sumber, berikut fakta-fakta seputar kepergian dokter akibat wabah virus corona:

1. dr Djoko Judodjoko

Dokter Djoko Judodjoko bertugas di Rumah Sakit Bogor Medical Center (BMC), Jawa Barat.

Mendiang Djoko Judodjoko meninggal dunia pada Sabtu (21/3/2020).

Almarhum diduga meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona karena memang menangani pasien virus corona.

Jubir Penanganan Virus Corona: Usia Muda Berpotensi Terjangkit COVID-19 tanpa Gejala

2. dr Toni Daniel Silitonga, mantan tim dokter Bambang Pamungkas

Dokter Toni Daniel Silitonga adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal pada Kamis (19/3/2020).

Dikutip dari akun Twitter pesepakbola ulung, Bambang Pamungkas, dr Toni Daniel Silitonga merupakan dokter tim saat Bambang Pamungkas berada di Pelita Bandung Raya.

"Turut berduka cita sedalam-dalamnya. Dr Toni Daniel Silitonga adalah dokter tim saat saya bermain di Pelita Bandung Raya," cuit akun @bepe20.

2 Artis Indonesia Positif Virus Corona COVID-19: Andrea Dian dan Detri Warmanto

Namun, sesaat kemudian Instagram PB IDI langsung mengklarifikasi soal penyebab meninggalnya dr Toni Daniel Silitonga.

Dalam keterangan itu disebutkan bahwa dokter yang bertugas di Dinkes Bandung Barat ini meninggal karena kelelahan dan disertai adanya serangan jantung.

"Terkait postingan IDI perihal wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI selama situasi Pandemi Covid-19 ini, adalah dr Toni Daniel Silitonga dalam wafatnya bukan disebabkan langsung oleh Covid-19.

Namun, alm. dr Toni Daniel Silitonga yang merupakan Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat sekaligus Satgas Tim Penanggulangan Covid-19 di hari-hari terakhinya sangat sibuk sekali mempersiapkan fasiltas kesehatan khususnya di wilayah Bandung Barat agar sigap terhadap ancaman Covid-19 serta memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat Bandung Barat untuk waspada terhadap Covid-19.

Beliau berpulang dikarenakan kelelahan dan adanya serangan jantung," tulis @ikatandokterindonesia pada Minggu (22/3/2020) malam.

Virus Corona Merebak, Pangeran Harry dan Meghan Markle Bagikan Tips untuk Lalui Proses Isolasi Diri

3. Dokter muda teman sekolah Raditya Dika

Kepergian dokter muda 34 tahun turut mengundang rasa prihatin dari selebriti di dunia humor Indonesia, Raditya Dika.

Dokter tersebut adalah rekan seangkatan semasa SMA dan tengah bertugas saat diduga tertular virus corona dari pasiennya.

Hal tersebut ia ungkapkan di unggahan Instagram pribadinya, @raditya_dika, Minggu (22/3/2020).

"Jam 4 pagi tadi salah satu teman seangkatan saya di SMU 70 dulu telah meninggal dunia karena COVID 19. Umurnya masih 34 tahun, orangnya baik dan pintar. Kebetulan teman saya adalah seorang dokter dan terpapar saat bertugas," tulis @raditya_dika.

(TribunPalu.com/Kompas.com/TribunJogja.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved