10 Persen Pasien Sembuh Corona di China Positif Lagi, Dokter Wuhan: Tapi Tidak Menulari yang Lainnya
tiga sampai sepuluh persen pasien yang telah sembuh dari Covid-19 di Wuhan, China dinyatakan positif lagi, setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Apakah tes asam nukleat mungkin tidak dapat diandalkan untuk mendeteksi jejak virus pada sejumlah pasien yang sembuh.
Ini juga dialami sejumlah ahli yang prihatin dengan sensitivitas dan stabilitas alat tes serta pengumpulan dan penanganan sampel pasien.
Hasil penelitian Wang lainnya mengatakan ada lima pasien di rumah sakitnya yang sembuh dan menunjukkan hasil tes positif.
Namun mereka tidak memiliki gejala sakit apapun.
Bahkan semua anggota keluarganya juga tidak terjangkit virus ini.
Dia mengatakan tidak ada bukti bahwa pasien yang sembuh dan dites positif lagi akan menularkan ke orang lain.
"Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka menular," kata Wang.

Hal yang sama juga terjadi kepada 15 pasien dari rumah sakit, mereka membawa virus tapi tidak menginfeksi anggota keluarganya.
"Ini hanya sampel kecil dan tidak cukup untuk meyakinkan kami tentang validitas temuan awal kami," kata Wang.
“Kami membutuhkan studi epidemiologi skala besar untuk memandu pekerjaan pengawasan dan pencegahan penyakit kami."
Kendati demikian, dia menyarankan agar pasien pulih tetap mengisolasi diri selama dua minggu setelah keluar sehingga mereka bisa diuji lagi untuk konfirmasi.
Ahli Penyakit Pernapasan, Tong Chaohui, sepakat bahwa pemantauan lanjutan kepada pasien yang pulih itu wajib.
"Sejauh ini, tidak ada anggota keluarga dekat dari pasien yang pulih ini telah diuji positif," kata Tong.
"Meskipun tes asam nukleat itu positif, pemeriksaan acak menunjukkan bahwa pasien telah mengembangkan antibodi yang efektif dalam melindungi mereka dari asam nukleat virus," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)