Virus Corona di Indonesia
Cegah Penyebaran Corona, Pemkot Makassar Wajibkan Pemudik saat Lebaran Dikarantina 14 Hari
Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona di wilayahnya.
TRIBUNPALU.COM - Pemerintah Kota Makassar bakal memperketat kepada pendatang hingga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang kampung lebih awal ke Makassar.
Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona di wilayahnya.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah agar disiapkan tempat isolasi bagi pendatang. Termasuk TKI yang pulang ke Makassar, terlebih dahulu di isolasi di RS Sayang selama 14 hari dan hal tersebut sudah disetujui,” ujar Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb ketika memberikan keterangan pers, Kamis (26/3/2020).
Selain itu, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan serta menyiapkan westafel beserta air dan sabun di tempat-tempat umum.
• Wanita 96 Tahun Jadi Pasien COVID-19 Tertua di Korea Selatan yang Berhasil Sembuh
• Penyesalan Kaesang Pangarep Usai Neneknya Wafat, Ada Satu Hal yang Belum Sempat Terwujud
“Kita juga meminta petugas di bandara dan pelabuhan memperketat pemeriksaan, agar penyebaran virus yang akan masuk dapat dicegah,” tuturnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan tracing setiap kelurahan hingga kecamatan untuk mengidentifikasi penyebaran virus covid-19.
Dari tracing terhadap penderita virus covid-19 yang dirawat di rumah sakit ditemukan terdapat empat kluster atau kelompok penyebaran virus tersebut.
“Hasil tracing penderita covid-19 penyebarannya bersumber dari 4 kluster yakni jemaah pulang umrah, warga yang telah berkunjung dari Depok dan Jakarta, hingga peserta Ijtima Dunia 2020 Zona Asia yang batal diselenggarakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,” kata Iqbal.
Adanya dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia, kata Iqbal, tim gugus melakukan tracing dan telah menemukan adanya 7 travel umrah yang belakangan ini membawah puluhan jemaah asal Makassar.
“Dari kluster umrah sudah 7 travel dilacak. 4 sudah ditemukan dan terdata telah membawa puluhan jemaah asal Makassar. Dari data 2 pasien PDP yang meninggal usai perjalanan umrah, ada 68 warga Makassar yang berangkat di travel tersebut. Sedangkan 3 travel lainnya, kita sedang melakukan pelacakan dan pencarian,” tandasnya.
Hingga saat ini, lanjut Iqbal, tim gugus percepatan virus corona covid-19 masih terus melakukan tracing per kelurahan hingga kecamatan.
Selain itu, penyebaran covid-19 di Makassar sudah dipetakan, namun data penderita tidak ditampilkan dalam laman web resmi http://infocorona.makassar.go.id.
“Kita hanya tampilkan lokasi-lokasi penyebaran virus di Kota Makassar tidak tampilkan data penderitanya, hanya jenis kelamin ODP, PDP, positif, hingga penderita yang meninggal saja. Itu update terus jika ada perkembangan terbaru,” ungkap Iqbal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemudik yang Pulang Kampung Lebih Awal ke Makassar Bakal Dikarantina 14 Hari",
Pandemi Covid-19 di Indonesia per 31 Desember 2020: 8.074 Kasus Baru Tersebar di 34 Provinsi |
![]() |
---|
Data Sebaran Covid-19 per 27 Desember: 33 Provinsi Catat Kasus Baru, Total 108.452 Kasus Aktif |
![]() |
---|
Update Covid-19 di Indonesia per 25 Desember 2020: Tembus 700.097, Kasus Kematian Bertambah 258 Jiwa |
![]() |
---|
Data Kasus Virus Corona di Indonesia per 24 Desember 2020: 7.199 Kasus Baru Tersebar di 34 Provinsi |
![]() |
---|
Data Covid-19 per 21 Desember: Total 671.778 Kasus, Berikut 10 Provinsi dengan Kasus Tertinggi |
![]() |
---|