Said Didu Usul ke Menkeu, Anggaran Gaji Stafsus Dialihkan untuk Penanganan Corona: Siapa Tahu Sukses

Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu memberikan usulan ke Menkeu Sri Mulyani terkait dengan penanganan corona.

Youtube MSD
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, YouTube MSD, Rabu (11/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Upaya pencegahan penyebaran virus corona baru atau Covid-19 terus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah Indonesia.

Saat ini di Indonesia, angka kasus positif Covid-19 telah mencapai 839 orang, dengan 78 orang meninggal dunia dan 35 orang dinyatakan sembuh.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia harus benar-benar mencari cara untuk menangani penyebaran covid-19 tersebut.

Muhammad Said Didu memberikan usulan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Siapkan Dua Skenario Ibadah Haji 2020, Kemenag: Diselenggarakan atau Dibatalkan

Viral Video Kondisi Paru-paru Pasien Positif Corona, Terlihat Warna Kuning pada Hasil

Mantan Sekretaris BUMN ini mengusulkan agar anggaran yang dikeluarkan untuk gaji staf khusus presiden dan BPIP dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Hal ini diungkapkan Said Didu lewat cuitan di akun Twitternya.

"Bu Menkeu yth, kalau boleh usul bagaimana kalau anggaran spt gaji stafsus milenial, gaji BPIP dan yg sejenis dialihkan ke dana penanganan corona ?" tulis Said Didu.

Sedangkan untuk gaji stafsus dan BPIP, Said Didu menyarankan Menkeu agar membukakan donasi dari rakyat.

"Untuk gaji mereka, Ibu bukakan rekening donasi atau celengan dari rakyat. Berapapun dapatnya itulah gaji mereka," sambungnya.

Said Didu berharap cara ini bisa membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Siapa tahu sukses," pungkasnya.

Update Virus Corona Covid-19 di Indonesia pada Kamis (26/3/2020)

Pemerintah kembali memperbarui data pasien yang mengidap penyakit Covid-19, yang disebabkan oleh virus corona baru.

Hingga Kamis (26/3/2020) sore, data pemerintah pusat menyebutkan bahwa total ada kasus pasien Covid-19 atau positif virus corona.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Angka ini bertambah 103 kasus dari pengumuman hari Rabu (25/3/2020).

"Ada penambahan kasus konfirmasi positif kurang lebih sebanyak 103 orang sehingga jumlah total 893," ujar Yuri.

"Sebaran masih didominasi di DKI, Sulawesi Selatan tedapat menambahan kasus yang cukup banyak yaitu 14 kasus," sambungnya.

Sedangkan pada hari ini pasien yang dinyatakan sembuh ada 35 orang dan yang meninggal bertambah menjadi 78 orang.

"Kemudian secara akumulasi sampai dengan hari ini ada 4 penambahan kasus sembuh jadi jumlah 35 orang, kasus meninggal 78 orang," pungkasnya.

Amerika Serikat Catat Kasus Virus Corona Terbanyak: Total 82 Ribu Kasus per Kamis (26/3/2020)

Anggaran Pengadaan UN Dialihkan untuk Penanganan Corona

Ujian Nasional (UN) 2020 resmi ditiadakan pemerintah.

Anggaran ratusan miliar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) dialihkan untuk membantu penanganan pandemi virus corona di tanah air.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan dana tersebut nantinya akan digunakan misalnya untuk program relawan pencegahan maupun pelacakan terkait suspect virus Corona.

"Jadi realokasi anggaran sedang dibahas Kemendikbud yang berkoordinasi dengan DPR. Dana dari UN masih ada tentunya, bisa kita gunakan untuk membantu Covid-19 atau membantu online learning," ucap dia.

Nadiem Makarim mengatakan, selain itu realokasi anggaran UN akan digunakan juga untuk Assesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter pada tahun depan.

Dalam sesi video konferensi yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na'im mengatakan, wabah virus corona juga membuat sejumlah kegiatan, meeting, perjalanan dinas di Kemendikbud dibatalkan.

Sehingga, dana dari pembatalan kegiatan itu setidaknya terkumpul sebesar Rp 300-400 miliar.

"Mayoritas anggaran untuk itu, kita relokasi untuk rumah sakit pendidikan," kata Ainun.

Sementara itu untuk anggaran UN di provinsi, Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, pihaknya masih terus menghitung anggaran yang telah dipakai atau belum.

"Di provinsi itu ada sekitar Rp70 miliar, jadi masih kita hitung mana yang sudah terpakai mana yang belum. Sebagian kan juga masuk dalam persiapan Assesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter pada tahun depan," kata Totok.

Ia melanjutkan, anggaran yang ada dapat digunakan pula untuk membantu sekolah dalam rangka pencegahan virus corona.

(TribunPalu.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved