Jika Lockdown Diterapkan untuk Atasi Covid-19, DKI Jakarta Disebut Bakal Butuh Rp5 Triliun
Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyiapkan dana maksimal Rp 5 triliun untuk menghadapi situasi lockdown.
Berdasarkan data yang diperoleh dari apbd.jakarta.go.id, Dispora DKI Jakarta pada tahun 2019 telah mengucurkan dana Rp 360 miliar untuk biaya komitmen.
Dana itu dikeluarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019.
Di tahun 2020 ini, Dispora kembali menyiapkan duit Rp 360 miliar untuk biaya komitmen dan penyelenggaraan pra event sebesar Rp 3 miliar.
Namun duit ini belum dikucurkan karena keburu ditunda oleh Pemprov DKI Jakarta akibat wabah corona.
Bila ditotal, duit yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk kegiatan Formula E pada 2020 ini mencapai Rp 723 miliar.
• Kemenparekraf Sediakan Jaringan Transportasi dan Hotel bagi Tenaga Medis yang Tangani Wabah Covid-19
• Cegah Penularan Covid-19, Simak Fakta Lengkap Kebijakan Tidak Mudik Tidak Piknik Lebaran 2020
Lockdown Jakarta butuh Rp 5 Triliun
Sebelumnya, Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan dana maksimal Rp 5 triliun untuk menghadapi situasi Jakarta lockdown (kekarantinaan wilayah) akibat wabah virus corona (Covid-19).
Dana yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat bilamana lockdown disetujui pemerintah pusat selama dua pekan atau 14 hari.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, selama masa lockdown DKI harus bisa menjamin kebutuhan warganya.
Misalnya dengan mendistribusikan bahan pangan langsung ke setiap rumah seperti yang dilakukan Filipina, tapi warga wajib berdiam diri di rumah.
Bahan pangan itu diusulkan dibagikan gratis oleh pemerintah selama masa lockdown itu.
Dia mendorong agar Anies punya sikap tegas demi keselamatan warganya.
“Asupan energi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI (bila mengambil patokan 2150 kkal). Dengan kata lain, warga mengeluarkan minimal Rp 33.000 per hari untuk makan,” kata Mujiyono saat dihubungi pada Sabtu (28/3/2020).
“Kalau semua warga Jakarta ditanggung selama 14 hari, hitungan saya hanya butuh Rp 5 triliun,” tambah politisi dari Partai Demokrat tersebut.
Mujiyono meyakini, stok pangan di Jakarta bisa mencukupi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri pada pekan terakhir di bulan Mei 2020.