PM Singapura Sayangkan Sikap Pimpinan AS-China yang Saling Tuding Soal Virus Corona

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyayangkan sikap pemimpin Amerika Serikat dan China yang justru saling menyalahkan terkait virus corona.

Instagram/leehsienloong
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong atau PM Lee. 

TRIBUNPALU.COM - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan akan sangat disayangkan jika Amerika Serikat gagal memanfaatkan sumber dayanya yang besar untuk memimpin upaya global untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan dalam sebuah wawancara langsung dengan CNN, Minggu (29/3/2020) waktu setempat.

Diberitakan TribunnewsWiki.com dari South China Morning Post, pemimpin negara kota Asia Tenggara itu juga mengecam aksi saling menyalahkan AS-China.

Daftar Wilayah Sebaran Corona di Indonesia Senin (30/3/2020): Kasus Perdana di Bangka Belitung

DPR Akan Dukung Pemerintah Jika Berlakukan Karantina Wilayah Cegah Penyebaran Corona

 

ILUSTRASRI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di acara kampanye akbar Pilpres 2020 di Greenville, Carolina Utara, Rabu malam (17/7/2019).
ILUSTRASRI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di acara kampanye akbar Pilpres 2020 di Greenville, Carolina Utara, Rabu malam (17/7/2019). (AFP / NICHOLAS KAMM)

Padahal beberapa negara ingin melihat kepemimpinan atau sekadar peran AS dalam mengatasi pandemi ini.

Sebaliknya, pendekatan yang dilakukan oleh Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan dalam menguji dan melacak orang yang terinfeksi Covid-19 dipandang sebagai pelajaran bagi seluruh dunia.

China, yang perlahan pulih setelah menanggung beban paling awal dari wabah itu, kini mulai menegaskan perannya dalam mengatasi pandemi.

Peran itu diwujudkan dengan membagikan sumbangan pasokan medis kepada puluhan mitra dagangnya.

Nekat Liburan di Tengah Wabah Corona, Pria Ini Tak Diperbolehkan Pulang Oleh sang Ayah

ILUSTRASI - 9 petugas medis yang dikirimkan China untuk membantu Italia memerangi wabah virus corona. Rombongan tiba di Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci, Roma, Italia pada Kamis (12/3/2020) pukul 22.30 waktu setempat.
ILUSTRASI - 9 petugas medis yang dikirimkan China untuk membantu Italia memerangi wabah virus corona. Rombongan tiba di Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci, Roma, Italia pada Kamis (12/3/2020) pukul 22.30 waktu setempat. (Xinhua/news.ch)

Lee, berbicara kepada Fareed Zakaria (CNN) melalui tautan video, mengatakan ia ingin melihat kepemimpinan Amerika tentang situasi tersebut.

"Ya tentu saja. Anda memiliki sumber daya, Anda memiliki ilmu pengetahuan, Anda memiliki pengaruh, Anda memiliki kekuatan lunak, dan Anda memiliki rekam jejak dalam menangani masalah-masalah ini dengan meyakinkan dan berhasil, dan dalam kebaikan yang lebih besar di banyak negara, bukan hanya AS," Kata Lee.

"Sangat disayangkan untuk tidak menggunakan sumber daya itu untuk bekerja sekarang untuk menghadapi tantangan yang sangat berat ini bagi umat manusia".

Perang saling tuding antara Washington dan China atas siapa yang harus disalahkan tentang pandemi adalah "situasi yang paling disayangkan", kata Lee.

Dalam situasi terbaik akan ada tantangan yang sangat sulit bagi umat manusia. Tetapi jika AS dan China bertukar penghinaan dan menyalahkan satu sama lain karena menemukan virus dan membiarkannya lepas di dunia, saya tidak berpikir bahwa itu akan membantu kami memecahkan masalah lebih cepat, "katanya.

 

ILUSTRASI - Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun  pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma.
ILUSTRASI - Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Lee, yang negaranya telah muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai satu di antara mitra strategis terpenting Washington di Asia Tenggara, mengisyaratkan bahwa negara-negara dapat berbalik ke tempat lain jika Amerika tidak mau memimpin perang melawan virus.

"Dunia telah sangat diuntungkan dari kepemimpinan Amerika dalam situasi seperti ini selama beberapa dekade," kata Lee.

"Tetapi jika Amerika berada dalam mode yang berbeda, ya, kita akan bertahan dan saya pikir konfigurasi lain pada akhirnya akan berhasil tetapi itu akan menjadi kerugian," kata perdana menteri.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul "AS-China Saling Tuding, PM Singapura Sempat Berseru Dunia Akan Cari Pemimpin Lain Tangani Covid-19"

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved