Virus Corona
Amerika Serikat Umumkan Kematian Pertama Anggota Militer akibat Terjangkit Virus Corona
Seorang anggota militer Amerika Serikat dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Seorang anggota militer Amerika Serikat dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Ini merupakan kasus kematian pertama terkait dengan wabah virus corona yang menimpa militer AS.
Dikutip dari laman resmi defense.gov, dilaporkan bahwa anggota Angkatan Darat dari negara bagian New Jersey itu meninggal dunia pada Sabtu (28/3/2020) lalu.
Dikatakan bahwa anggota angkatan darat itu sebelumnya telah menjalani tes dan dinyatakan positif COVID-19.
Kemudian, ia menjalani perawatan di rumah sakit sejak 21 Maret 2020 lalu.
• Kasus Kematian Akibat Virus Corona Termuda di Belgia: Pasien Berusia 12 Tahun
• Presiden China Xi Jinping Kunjungi Kota Wuhan untuk Kali Pertama Setelah Virus Corona Mewabah
"Today is a sad day for the Department of Defense as we have lost our first American service member to Coronavirus.
(Hari ini merupakan hari yang menyedihkan untuk Departemen Pertahanan karena kami kehilangan anggota militer pertama akibat virus corona)," kata Menhan Mark Esper.
Kabar meninggalnya salah seorang anggota militer itu juga dibagikan oleh Jenderal Joseph Lengyel yang merupakan Kepala Pasukan Pengamanan Nasional Bureau melalui unggahan di media sosialnya.
Ia menuliskan bahwa anggota yang meninggal tersebut bernama Kapten Douglas Linn Hickok.
"All of us in the #NationalGuard are grateful for his service to our nation, as a Citizen & as a Soldier.
(Kami semua dari #NationalGuard berterima kasih atas pelayanan yang ia lakukan untuk negara, sebagai seorang warga dan sebagai tentara)," tulisnya.
Dilansir dari laman CNN, tercatat hingga Senin (30/3/2020) lalu angka kasus virus corona di kalangan militer AS mencapai 600 kasus.
Dari sekian banyak kasus tersebut, 26 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, 34 anggota lainnya dilaporkan telah pulih dari infeksi virus tersebut.
Update kasus virus corona global: total kasus mencapai 803 ribu
Berdasarkan update data kasus virus corona yang dibagikan pada laman Johns Hopkins University pada Selasa (31/3/2020) malam WIB, tercatat jumlah kasus yang terjadi secara global mencapai 803 ribu.
Kasus virus corona terbanyak ditemukan di Amerika Serikat.
Tercatat ada lebih dari 164 ribu kasus yang telah ditemukan di sana.
Jumlah tersebut bisa dibilang sama dengan dua kali jumlah kasus yang dilaporkan oleh Cina.
Per Selasa ini, diketahui Cina telah mencatat total kasus sebanyak 82 ribu semenjak kasus pertama yang dilaporkan pada akhir Desember 2019 silam.
Sementara itu, angka kematian akibat wabah virus yang telah menyebar ke lebih dari 170 negara itu telah mencapai 39 ribu jiwa.
Di sisi lain, sebanyak 172 ribu pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Berikut adalah 10 negara dengan kasus virus corona terbanyak.
1. Amerika Serikat: 164.719 kasus
2. Italia: 101.739 kasus
3. Spanyol: 94.417 kasus
4. Cina: 82.276 kasus
5. Jerman: 67.051 kasus
• Viral Warga China Lindungi Binatang Peliharaan dari Virus Corona, Pakai Masker hingga Kantong Kresek
• Kisah Pilu Seekor Anjing yang Terkunci Sendirian di Rumah Setelah Pemiliknya Tertahan di Wuhan

6. Prancis: 45.138 kasus
7. Iran: 44.605 kasus
8. Inggris: 22.465 kasus
9. Swiss: 16.176 kasus
10. Belgia: 12.775 kasus
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)