Virus Corona

Kasus Kematian Akibat Virus Corona Termuda di Belgia: Pasien Berusia 12 Tahun

Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Belgia dikabarkan meninggal akibat terinfeksi virus corona atau COVID-19.

gcs.k12.al.us
Ilustrasi Virus Corona Baru Covid-19 

TRIBUNPALU.COM - Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Belgia dikabarkan meninggal akibat terinfeksi virus corona atau COVID-19.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh pihak Kementerian Kesehatan setempat.

Dilansir dari laman CNN, pasien yang tidak disebutkan namanya itu meninggal dunia pada Senin (30/3/2020) lalu.

"Ini merupakan hal yang sangat emosional karena ini menimpa seorang anak, dan ini juga menimpa anggota medis dan pakar ilmiah," kata jubir pemerintah untuk penanganan virus corona, Emmanuel Andre.

32 Provinsi Laporkan Adanya Kasus Virus Corona, Tersisa Gorontalo dan NTT dengan Nol Kasus

Bayi Baru Lahir di Inggris Positif Terinfeksi Corona, Jadi Kasus Termuda di Dunia

Viral Warga China Lindungi Binatang Peliharaan dari Virus Corona, Pakai Masker hingga Kantong Kresek

Pasien termuda yang meninggal di Belgia

Di sisi lain, pasien 12 tahun itu juga disebut sebagai yang termuda di antara 705 kasus kematian yang dicatat Belgia.

Diktuip dari CBS News, ini juga menjadi kasus kematian akibat virus corona pertama yang menimpa kalangan anak-anak di negara tersebut.

"Ini merupakan peristiwa yang langka," kata Emmanuel Andre.

Sementara, jubir lainnya yakni Steven Van Gucht menerangkan jika pasien tersebut sempat mengalami demam selama tiga hari sebelum meninggal.

Pasien tersebut juga telah dipastikan positif terjangkit COVID-19.

Update data kasus virus corona Selasa (31/3/2020)
Update data kasus virus corona Selasa (31/3/2020) (https://coronavirus.jhu.edu/map.html)

Update kasus virus corona global: total kasus mencapai 803 ribu

Berdasarkan update data kasus virus corona yang dibagikan pada laman Johns Hopkins University pada Selasa (31/3/2020) malam WIB, tercatat jumlah kasus yang terjadi secara global mencapai 803 ribu.

Kasus virus corona terbanyak ditemukan di Amerika Serikat.

Tercatat ada lebih dari 164 ribu kasus yang telah ditemukan di sana.

Jumlah tersebut bisa dibilang sama dengan dua kali jumlah kasus yang dilaporkan oleh Cina.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved