Virus corona di Indonesia

Dokter RS Persahabatan: Ini Sebab Jumlah Pasien Meninggal di Indonesia Lebih Banyak dari yang Sembuh

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan, dr. Erlina Burhan menjelaskan terkait jumlah pasien meninggal lebih banyak dibanding yang sembuh

Editor: Imam Saputro
gcs.k12.al.us
Ilustrasi Virus Corona Baru Covid-19 

Setelah melakukan pelacakan, pasti akan menemukan orang-orang yang pernah berkontak langsung.

Kemudian harus menggali informasi dari orang-orang itu perihal keluhan yang merujuk pada gejala corona.

dr. Erlina mengatakan, seharusnya semua orang yang melakukan kontak harus tetap melalui tes.

dr. Erlina jelaskan perihal angka kematian lebih tinggi dari sembuh.
dr. Erlina jelaskan perihal angka kematian lebih tinggi dari sembuh. (Tangkap layar kanal YouTube Indonesia Lawyers Club)

"Kalau tracing, orang dilacak interaksi pasien ini 14 hari terakhir ke mana saja dengan siapa saja itu dilacak dan ditemukan," jelas dr. Erlina.

"Setelah dilacak ditanyakan apakah ada keluhan."

"Semestinya idealnya mereka semua ini dites," imbuhnya.

Namun kala itu, prosedur tersebut tidak dilakukan oleh pihak terkait.

dr. Erlina menyebutkan, ada kemungkinan saat itu adanya keterbatasan dari laboratorium.

Diketahui terdapat jumlah laboratorium yang sedikit untuk melakukan pemeriksaan corona.

Kemudian juga sempat terdapat masalah mengenai laboratorium yang kini telah diperbaiki oleh pemerintah.

Sehingga menurut dr. Erlina wajar apabila angka kematian terlihat sangat tinggi.

"Ini tidak dilakukan, karena waktu itu barangkali ada keterbatasan kapasitas laboratorium," tutur dr. Erlina.

"Jumlahnya sedikit dan terdapat masalah di sana sini yang sekarang pemerintah berusaha memperbaiki."

"Jadi tentu saja kalau pembaginya sedikit seolah-olah jadi besar," lanjutnya.

Antrean ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia saat penyerahan kartu kuning kesehatan usai mereka tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (31/3/2020). Pasca-Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown, sejumlah TKI yang bekerja di Malaysia memilih pulang ke daerah asal di Indonesia akibat tidak ada lapangan kerja serta menghindari wabah virus corona atau Covid-19 di Malaysia. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Antrean ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia saat penyerahan kartu kuning kesehatan usai mereka tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (31/3/2020). Pasca-Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown, sejumlah TKI yang bekerja di Malaysia memilih pulang ke daerah asal di Indonesia akibat tidak ada lapangan kerja serta menghindari wabah virus corona atau Covid-19 di Malaysia. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Jumlah rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia juga terbatas.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved