Jaga Jarak Fisik Cegah Covid-19, Matahari Department Store Tutup Seluruh Gerai di Indonesia
Di Tanah Air, toko ritel Matahari Departement Store, Tbk (LPPF) kini menutup seluruh gerai secara nasional selama 14 hari.
TRIBUNPALU.COM – Pandemi virus corona Covid-19 mengakibatkan pukulan telak pada perekonomian semua negara yang terjangkit.
Tak terkecuali di Indonesia.
Di Tanah Air, toko ritel Matahari Departement Store, Tbk (LPPF) kini menutup seluruh gerai secara nasional.
Penutupan gerai dilakukan selama 14 hari atau lebih jika diharuskan sebagai langkah untuk menjaga kesehatan para karyawan, dan untuk mendukung gerakan nasional physical distancing atau jaga jarak fisik.
Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo mengatakan penutupan gerai ini dilakukan sejak Senin 30 Maret 2020 sampai Senin 13 April 2020.
• Jenis Sabun Apa yang Ampuh Bunuh Virus Corona Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
• Mahfud MD dan Luhut Binsar Pandjaitan Tegaskan Hubungan dengan Pemprov DKI Jakarta Baik-baik Saja
• 30 Gambar Kartun Virus Corona atau Covid-19 untuk Edukasi Anak-anak, Mudah Dipahami!
Namun demikian lini usaha lain seperti, Matahari.com akan terus beroperasi seperti biasa dan meningkatkan sumber dayanya untuk melayani permintaan yang meningkat.
“Kami ada e-commerce, Matahari.com. Penjualan juga terus meningkat, bahkan sejak sebelum (pandemic virus corona) tapi datanya belum resmi keluar,” ungkap Miranti.
Walau penjualan meningkat, namun sejauh ini Matahari.com masih belum bisa menjadi tulang punggung dari pendapatan perusahaan.
“Belum bisa, karena kami ada 160 gerai secara nasional, tapi belum bisa dibandingkan dengan penjualan e-commerce,” ujarnya.
Sebelumnya melalui siaran media, Terry O’Connor selaku CEO Matahari mengatakan ketidakpastian kondisi pandemic Covid-19, mengharuskan perusahaan memberlakukan kebijakan penangguhan rekomendasi pembagian dividen tunai.
Hal ini juga telah disepakati oleh Tim Manajemen, Direksi dan Dewan Komisaris Matahari.
“Dalam pendekatan dan penggunaan sumber dana sebagai bentuk antisipasi terhadap tekanan atas traffic dan permintaan konsumen yang mungkin akan berkepanjangan. Oleh karena itu, Manajemen menarik rekomendasi pembayaran dividen sebelumnya dan mengusulkan penangguhan semua pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan mendatang,” ungkap O'Connor.
Selain itu, perusahaan juga menelaah semua beban usaha yang tidak esensial dalam rangka penurunan beban secara besar-besaran.
Ini termasuk bekerja sama dengan pemilik mall untuk penurunan beban sewa, penurunan beban pemasaran untuk jangka menengah, melarang perjalan dinas, penurunan beban sumber daya manusia dengan kombinasi pengurangan jam kerja, penerapan cuti tidak berbayar dan penurunan gaji dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior.
“Kondisi ritel menurun dengan tajam pada Maret. Meskipun Januari dan Februari memenuhi ekpektasi, saat ini kami beroperasi di kondisi yang sangat tidak pasti dimana kesehatan para karyawan dan sumber daya perusahaan merupakan prioritas utama dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 ini agar dapat memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki posisi yang baik di masa depan yang lebih cerah,” sebut O'Connor.