Virus Corona

Jenazah Covid-19 Hilang setelah Terlantar di Jalanan Ekuador, Keluarga: Jasad Pamanku Entah di Mana

Ekuador kewalahan, jenazah Covid-19 terlantar di jalanan, bahkan ada yang hilang. Ini kisah-kisah warga Guayaquil saat hadapi sulitnya pemakaman.

Editor: Imam Saputro
Jose Sanchez / AFP
Orang-orang menunggu di samping peti mati untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di luar kuburan di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020 - Ekuador kewalahan, jenazah Covid-19 terlantar di jalanan, bahkan ada yang hilang. Ini kisah-kisah warga Guayaquil saat hadapi sulitnya pemakaman. 

TRIBUNPALU.COM - Wabah SARS-CoV-2 yang menyerang 1,7 juta jiwa di 210 negara dan wilayah ini, membuat dunia kewalahan menghadapinya.

Terutama dalam dunia kesehatan yang terus berada di garda terdepan dalam memerangi wabah pandemi Covid-19.

Tak hanya soal perawatan pasien virus corona di rumah sakit, pemularasan jenazah pun mengalami kekacauan.

Seperti yang terjadi di Ekuador, Amerika Tengah, situasi memprihatinkan tampak di jalanan Kota Guayaquil, Provinsi Guaya.

Saat ini, virus corona telah menjangkit 7.161 warga Ekuador dengan kematian mencapai 297 jiwa seperti dilansir Worldometer per Sabtu (11/4/2020) siang.

Selain masalah kesehatan, rumah sakit yang penuh dan unit gawat darurat yang tidak berfungsi, Guayaquil juga menghadapi masalah jenazah, karena kebanyakan perusahaan pemakaman menutup pintu mereka akibat takut tertular.

Karena kurangnya persiapan menghadapi pagebluk ini menyebabkan proses pemularasan dan pemakaman jenazah Covid-19 tak terurus dengan baik.

Orang-orang menunggu di samping peti mati dan kotak kardus untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di luar kuburan di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020.
Orang-orang menunggu di samping peti mati dan kotak kardus untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di luar kuburan di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020. (Jose Sanchez / AFP)

Pemandangan itu tampak saat banyak kotak peti dan kantong jenazah tergeletak di pinggir jalan selama berhari-hari yang belum diurus oleh otoritas kesehatan setempat.

Hal tersebut terjadi lantaran pemakaman umum di sana ikut ambruk di tengah wabah pandemi ini.

Sebab, pihaknya kewalahan untuk mengurus jenazah baik dari pasien Covid-19 maupun jenazah dengan penyebab kematian lainnya.

Dari data pekan terakhir Maret, ada lebih dari 300 yang meninggal di rumah dan kemudian diangkut oleh kepolisian setempat.

Tak hanya itu, sejumlah gelandangan pun tergeletak dalam keadaan meninggal di tepian jalan.

Update Corona Global: Korban Meninggal di Seluruh Dunia Lewati 100.000 Orang

Jenazah yang terlantar, beberapa di antaranya dilaporkan hilang

Sementara dikutip dari ABC News, bahkan ada pula kejadian jenazah yang dilaporkan hilang entah kemana.

Seorang pasien yang bernama Alfonso Cedeno meninggal dunia di rumah sakit di Guayaquil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved