Rekam Jejak Achmad Yurianto: Lulusan Fakultas Kedokteran Unair hingga Jadi Dokter Anggota Militer
Rekam jejak juru bicara, dr. Achmad Yurianto juga telah resmi dilantik Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto sebagai Direktur Jenderal Penceg
TRIBUNPALU.COM - Sosok dr. Achmad Yurianto sudah tidak asing lagi di telinga masyrakat Indonesia.
Wajahnya juga sudah berulang kali muncul di layar kaca televisi guna memberitahu update terbaru perihal perkembangan virus corona di Indonesia.
Yap, dia merupakan juru bicara pemerintah untuk virus corona.
Achmad Yurianto sendiri sebelumnya menduduki posisi sebagai Sekretaris Ditjen P2P.
Kini, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Dirjen P2P menggantikan Anung Sugihantono.
• Achmad Yurianto: Ada 359 Orang Sembuh dari Covid-19, Ini Jadi Sebuah Optimisme bagi Kita

Pelantikan tersebut dilakukan pada Senin, 9 Maret 2020 silam.
Mengutip dari Kompas.com, Achmad Yurianto merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Unair angkatan 1990.
Ia pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Unair pada tahun 1986-1988 saat masih menjadi mahasiswa.
Pria yang akrab dipanggil Yuri ini, merupakan kelahiran Malang, 11 Maret 1962.
Ia memulai karir di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987.
Yuri cukup lama malang melintang sebagai dokter anggota militer.
Dirinya juga sempat menjabat sebagai Kepala Kesehatan Kodam Pattimura serta memimpin Batalyon Kesehatan Kostrad.
Yuri sendiri juga pernah menjalankan misi sebagai dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili, Timor Timur pada tahun 1991.
Karirnya mulai meningkat usai ia menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.
Pada tahun 2008, Yuri sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku.
Lalu, pada tahun 2011, Yuri diberi tanggungjawab sebagai Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI.
Pada tahun 2015, ia diminta Menkes Nila Moeloek untuk menjabat posisi sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes hingga tengah tahun 2019.
Nama Yuri menjadi lebih dikenal publik semenjak mulai munculnya virus corona penyebab penyakit Covid-19.
Sejak ditunjuk sebagai jubir untuk penanganan Covid-19, nama Yuri kerap muncul dalam pengumuman pemerintah terkait hal-hal yang berhubungan dengan virus tersebut.
• Donasi untuk Tangani Covid-19 Capai Rp195 Miliar, Achmad Yurianto: Amanah Ini akan Kita Jaga
• Tangani Covid-19, Achmad Yurianto: Ada 3 Prioritas Utama untuk Jalani Rapid Test Virus Corona
Melansir dari Website Kemenkes, usai pelantikannya, Yuri menyoroti program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Pihaknya menyebut, Germas bukan lagi soal tahapan sosialisasi, melainkan sudah harus terus membudayakan Germas.
''Sebenarnya ''kapal'' kita Germas, kalau ''kapal'' Germasnya tidak kuat yang akhirnya muncul itu penyakit."
"Oleh karena itu kita sekarang tidak lagi ngomong sosialisasi Germas tapi membudayakan Germas."
"Germas itu tegas Inpres-nya, sekian Lembaga yang berperan dalam Germas,'' katanya, Senin (9/3) di Gedung Kemenkes, Jakarta sebagaimana dikutip dari website Kemenkes.
Ia menilai masih banyak permasalah kesehatan yang harus diselesaikan termasuk, soal Covid-19.
''Sekarang Covid-19 masih, sekarang DBD, kita masih punya masalah dengan TBC, kita masih punya masalah dengan malaria,'' ujar dia. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Wajahnya Sering Muncul Saat Umumkan Update Corona di Indonesia, Berikut Rekam Jejak Achmad Yurianto,