3 Upaya Mitigasi Joko Widodo terhadap Sektor Pariwisata yang Terdampak Wabah Virus Corona
Presiden Joko Widodo meyakini bahwa kelesuan sektor pariwisata akibat pandemi virus corona hanya akan berlangsung hingga akhir tahun.
TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona Covid-19 yang merebak di Indonesia dan ratusan negara lain di dunia tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga berbagai sektor kehidupan lainnya.
Tak terkecuali pariwisata.
Saat memimpin rapat terbatas secara telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/4/2020), Presiden Joko Widodo menilai bahwa dunia pariwisata merupakan sektor yang terdampak Covid-19 paling berat.
"Kita tahu dampak yang paling berat dirasakan dan pertama dirasakan karena Covid-19 ini adalah dunia pariwisata. Baik yang terkena itu hotel, restoran, dan juga yang menyangkut rakyat yaitu barang-barang kerajinan yang dijajakan di sana. Oleh sebab itu, langkah-langkah mitigasi perlu secepat-cepatnya dilakukan," kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya.
• Ahli Harvard Sebut Social Distancing Perlu Dilakukan hingga 2022, Guna Cegah Munculnya Virus Baru
• Soroti Keinginan Jokowi Soal Transparansi Data Covid-19, Wali Kota Solo: Transparan Bagaimana?
• Update Covid-19 Global Kamis, 16 April 2020 Siang: Total Kematian di Italia Capai 21.645 Kasus
Adapun mitigasi yang perlu segera dilakukan adalah pertama, program perlindungan sosial bagi pekerja yang bekerja di sektor pariwisata.
Presiden meminta agar hal tersebut betul-betul dipastikan ada dan sampai kepada sasaran.
"Kemudian yang kedua juga realokasi anggaran yang ada. Dari Kementerian Pariwisata harus diarahkan ke arah semacam, saya belum tahu barangnya apa, tapi semacam program padat karya bagi pekerja-pekerja yang bergerak di bidang pariwisata ini," imbuhnya.
Kemudian yang ketiga, Presiden meminta agar jajarannya menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Presiden memandang bahwa hal ini harus betul-betul dilakukan agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) secara besar-besaran.
Presiden meyakini bahwa kelesuan sektor pariwisata akibat pandemi virus corona hanya akan berlangsung hingga akhir tahun.
Untuk itu, sikap optimisme harus terus dibangun agar sektor pariwisata bisa memanfaatkan momentum bangkit segera setelah kelesuan berakhir.
• Gara-gara Virus Corona, Pertamina Cetak Rekor Penjualan BBM Terendah Sepanjang Sejarah
• Optimis, Joko Widodo Yakin Pariwisata Indonesia akan Booming Tahun Depan
"Saya meyakini ini hanya sampai pada akhir tahun. Tahun depan akan terjadi booming di bidang pariwisata. Semua orang ingin ke luar, semua orang ingin menikmati kembali keindahan-keindahan yang ada di wilayah-wilayah yang ada pariwisatanya sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata Jokowi.
" Jangan sampai nanti kita terjebak pada pesimisme karena masalah Covid-19 ini sehingga booming yang akan muncul setelah Covid-19 ini selesai, itu tidak bisa kita manfaatkan secara baik," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terdampak Covid-19, Jokowi Ungkap Tiga Langkah Mitigasi Sektor Pariwisata