Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Dinkes Ibu Kota tak Abaikan DBD di Tengah Wabah Virus Corona

Komisi E DPRD DKI Jakarta pun meminta Dinas Kesehatan DKI meningkatkan kewaspadaan soal ancaman DBD yang merebak pascamusim hujan.

Freepik
ILUSTRASI nyamuk penyebar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Aedes Aegepty. 

TRIBUNPALU.COM -- DKI Jakarta saat ini menjadi episenter wabah virus corona Covid-19 di Indonesia, tetapi ada ancaman kesehatan lain yang tak boleh diabaikan.

Yakni, demam berdarah dengue (DBD).

Komisi E DPRD DKI Jakarta pun meminta Dinas Kesehatan DKI meningkatkan kewaspadaan soal ancaman DBD yang merebak pascamusim hujan.

Apalagi kasus DBD di Indonesia lebih banyak dibanding virus corona (Covid-19).

Kementerian Kesehatan mencatat hingga data 14 April 2020, ada 41.883 kasus DBD di Indonesia.

Menyikapi hal itu, Dinkes DKI diminta tak abai dan gerak cepat membuat pencegahan.

Salah satunya dengan membentuk tim khusus antisipasi lonjakan korban DBD di tengah pandemi corona.

Tangis Sopir Mobil Jenazah Pecah saat Ceritakan Perjuangannya Antar Jenazah Pasien Covid-19

AHY Umumkan Susunan Kepengurusan DPP Partai Demokrat 2020-2025, Ibas Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Umum

Soroti Keputusan Donald Trump Soal Aliran Dana WHO, Cina Desak AS untuk Penuhi Tanggung Jawab

"Kita perlu lakukan antisipasi dengan membentuk tim penanganan DBD. Kami pahami kesibukan Dinkes sekarang, namun ancaman DBD jangan diabaikan," ujar Ketua Komisi E DPRD DKI Iman Satria, saat dikonfirmasi, Kamis (16/4/2020).

DPRD DKI usul, Dinkes dapat tingkatkan sosialisasi, berkolaborasi dengan unsur masyarakat yang telah terbentuk di level kelurahan.

Penyemprotan asap bahan kimia atau fogging juga diminta terus dilakukan di wilayah pemukiman padat, tanpa harus menanti terjadinya laporan korban.

Sosialisasi 3M juga harus digiatkan, yakni dengan menguras bak penampungan air, menyikat kamar mandi dan tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk.

"Saya harap Dinkes tetap bisa mengoptimalkan para kasatpel dan kader jumantik di kelurahan, termasuk sosialisasi 3M dan pemberantasan nyamuk. Untuk teknis kami menyakini kepada eksekutif," pungkas politikus Gerindra itu.

Diberitakan, Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan hingga data 14 April 2020 terdapat 41.883 kasua demam berdarah di Indonesia.

"Kasus tertinggi terjadi di Jawa Barat 6.317 orang, Nusa Tengga Timur 4.579 orang, dan tertinggi ketiga Lampung dengan jumlah kasus 3.972 kasus," kata Siti Nadia kepada Tribunnews.com, Rabu (15/4/2020).

Dari 41.883 orang yang terjangkit demam berdarah terdapat 266 kasus dan paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur dengan jumlah 48 yang meninggal.

"Tertinggi kasus pertama meninggal NTT 48 orang, Jawa Barat 33 orang, Jawa Timur 26 orang," ucap Siti Nadia.

(Tribunnews.com, Danang Triatmojo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Tengah Wabah Corona, Komisi E Minta Dinkes DKI Tak Abai Soal Ancaman DBD

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved