Terkini Daerah
Bawa Peti Mati Keliling Desa, Aksi Lucu Bupati di Sulawesi Utara saat Sosialisasi Corona jadi Viral
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara melakukan sosialisasi pencegahan virus corona dengan cara yang lucu sambil bawa peti mati.
Hingga saat ini, video berdurasi 2 menit 30 detik itu sudah disukai sebanyak 13,6 ribu pengguna Twitter dan mendapatkan 287,1 ribu penayangan.
Sebab dalam situasi yang meresahkan ini, kadang warga tidak bisa memahami sepenuhnya tentang isi sosialisasi Covid-19 dengan gaya yang formal.
Hal itu dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat (17/4/2020) malam oleh Kompas.com.
"Makanya, saya berupaya untuk turun ke desa-desa. Dalam satu kecamatan, saya melakukan sosialisasi di tiga sampai empat desa. Tujuannya biar rakyat tahu apa itu Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya," kata Sehan Salim.
• Viral Kisah Tenaga Medis di RS Dr Wahidin Sudiro Husodo Salat dengan Kenakan APD Lengkap
Menurutnya, sosialisasi bahaya virus corona ini tidak boleh membuat rakyat semakin tegang dan memicu kepanikan berlebih.
Ia juga mengungkapkan caranya membawa peti mati itu sebagai simbol bahayanya virus SARS-CoV-2 ini yang mematikan.
"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam. Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," jelas Sehan Salim.
Bupati sekaligus Ketua DPW PAN Sulawesi Utara ini mengatakan bahwa dengan sosialisasi yang mudah dipahami masyarakat ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan mereka untuk tetap tinggal di rumah.
Dari sosialisasi ini, Sehan Salim juga mendapatkan respons yang baik dari warganya.
"Sosialisasi dengan gaya saya ini mendapat respek. Masyarakat Boltim merespons dengan baik. Orang luar saja respons, tentunya masyarakat saya juga respons," lanjutnya.
Dia mengatakan, sosialisasi ini terbukti memberikan dampak positif dalam pencegahan penularan Covid-19.
"Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada kasus di Boltim," ungkap Sehan Salim.
• Kisah di Balik Foto 2 Pocong di Gapura: Disebut Jaga Karantina Wilayah, Berawal dari Foto Viral 2019
Lebih lanjut, ia menuturkan jika ada warga yang berstatus ODP tetapi warga Boltim tersebut sedang kuliah di luar daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Makassar, dan Manado.
Sehingga begitu mereka pulang, maka mereka berstatus ODP.
"Kita karantina, jadi semua kepala desa memantau rakyatnya setiap pulang dari daerah lain dan di lapor ke gugus tugas, khususnya kepada Dinas Kesehatan untuk kita pantau," jelas Sehan Salim.
(TribunPalu.com, Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)