Virus Corona
Soroti Pernyataan Pemerintah Soal Penemuan FKM UI, Fadli Zon: Pemerintah Pertahankan Argumen Salah
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti pernyataan Achmad Yurianto soal penemuan Pakar FKM UI.
TRIBUNPALU.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Corona, dr Achmad Yurianto buka suara soal temuan tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Sebelumnya pakar FKM UI mengatakan bahwa virus corona ini telah mewabah di Indonesia semenjak bulan Januari 2020.
Yuri mengaku bahwa dirinya tidak pernah diberi tahu terkait temuan pakar FKM UI tersebut.
Tak hanya itu, Yuri bahkan meminta publik untuk langsung menanyakan pada pakar FKM UI terkait penemuan tersebut.
"Sebaiknya menanyakan ke UI, karena saya juga tidak pernah dikasih tahu jika memang mereka menemukannya," katanya.
Namun rupanya ucapan Yuri ini justru mendapatkan sorotan dari Fadli Zon.
• Pasien Tak Jujur Soal Riwayat Perjalanannya, 21 Tenaga Medis di RST Ciremai Jalani Isolasi Mandiri
• Bulog Telah Siapkan Sagu Sebagai Antisipasi Kekurangan Beras di Tengah Pandemi Corona
• Soal Larangan Mudik di Tengah Wabah Corona, Sandiaga: Keadaan yang Sulit Harus Dicari Jalan Tengah

Fadli Zon menuturkan bahwa dari awal pemerintah Indonesia terlalu meyakini bahwa virus corona tidak akan masuk ke Indonesia.
"Sejak awal pemerintah pusat meyakini virus corona nggak bakal masuk Indonesia, bukankah begitu?" tulis Fadli Zon di akun Twitternya.
Lantas Fadli Zon juga mengatakan pemerintah sangat sulit untuk mengakui kesalahannya dan juga mengucapkan permintaan maaf.
Politisi Partai Gerindra tersebut justru menyayangkan sikap pemerintah yang mempertahankan argumen salah.
"Sulit sekali mengakui kesalahan dan minta maaf. Sibuk mempertahankan argumen yang salah walaupun semakin mempertontonkan ketidakbecusan," pungkas Fadli Zon.
Pakar Epidemologi UI Prediksi Covid-19 di Indonesia terjadi sejak Januari
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi penularan wabah virus corona atau Covid-19 sudah terjadi sejak Januari hingga Februari 2020.
Hal ini berdasarkan banyaknya laporan kasus orang-orang yang memiliki gejala Covid-19.
"Betul (Februari) ya mungkin yang terbaru saya sudah ubah dari bulan Januari. Karena dari bulan Januari sudah ada laporan-laporan kasus orang dengan gejala covid," kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).
Pandu mengatakan, orang yang memiliki gejala Covid-19 pernah menjalani pemeriksaan laboratorium.