Virus Corona
Seluruh Pasien Virus Corona di Wuhan, Cina Telah Diperbolehkan Pulang
Kasus virus corona di Cina mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan.
TRIBUNPALU.COM - Kasus virus corona di Cina mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan.
Dikutip dari laman Johns Hopkins University (JHU), hingga Minggu (26/4/2020) ini tercatat total kasus di sana ialah 83.909.
Untuk diketahui, angka kasus Covid-19 di Cina tidak mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini jugalah yang kemudian mendorong dibukanya aturan lockdown atau karantina wilayah di Wuhan, Cina.
• Kebijakan Lockdown Berakhir, Warga Berbondong-Bondong Tinggalkan Kota Wuhan
• Terjadi Vandalisme di Tembok Besar Pasca Dibuka Kembali, Cina Berlakukan Blacklist untuk Wisatawan
Sebagaimana yang telah diberitakan, kasus virus corona pertama kali ditemukan di kota tersebut pada Desember 2019.
Kabar terakhir menyatakan saat ini seluruh pasien virus corona di Wuhan telah diperbolehkan untuk kembali pulang.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC), Mi Feng pada Minggu ini.
"Atas usaha dari tenaga medis profesional di Wuhan dan dari seluruh negeri, pada 26 April ini semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Wuhan telah dipulangkan," kata Mi Feng dikutip dari CNN.
Lebih lanjut, pihak NHC memaparkan total kasus virus corona yang tercatat di Kota Wuhan ialah sebanyak 46.452 kasus.

Kebijakan lockdown di Wuhan resmi dicabut
Kebijakan 'lockdown' atau karantina wilayah di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina telah resmi berakhir.
Wuhan yang merupakan rumah bagi sekira 11 juta jiwa itu kembali dibuka pada Rabu (8/4/2020) dini hari waktu setempat.
Seperti yang diketahui, sejak Januari lalu pemerintah setempat memberlakukan aturan karantina wilayah.
Aturan itu menyebabkan para warganya tidak bisa bepergian apalagi keluar kota Wuhan.
Setidaknya 'lockdown' di kota tersebut berjalan selama kurang kebih 76 hari.
• Kasus Virus Corona di Cina Alami Penurunan, Tembok Besar Cina kembali Dibuka untuk Wisatawan
• Angka Kematian Akibat Corona di Kota Wuhan Direvisi, Jumlahnya Naik 50 Persen
Dilansir dari laman CGTN, sebelum aturan 'lockdown' dibuka pemerintah menetapkan tanggap darurat level pertama.
Tepatnya pada Selasa (7/4/2020) lalu, pemerintah menyatakan tetap berpegang pada status tersebut dalam rangka mengahadapi wabah COVID-19 atau virus corona.
Meski begitu pembatasan kunjungan telah dicabut sehingga para warga dapat kembali berkumpul dengan keluarga mereka setelah berpisah karena adanya 'lockdown.'
Sementara itu, kegiatan belajar mengajak di sekolah masih tetap dihentikan untuk sementara waktu.
Kereta dan pesawat pertama meninggalkan Wuhan pagi ini
Berakhirnya masa karantina wilayah dapat diartikan kembali beroperasinya layanan transportasi di sana.
Dikabarkan bahwa kereta cepat atau juga dikenal sebagai 'bullet train' pertama telah meninggalkan Wuhan pada Rabu pagi.
Kereta pertama ini berangkat pada pukul 07.06 waktu setempat.
Selain kereta, transportasi publik lainnya yakni pesawat juga kembali beroperasi.
• 1 Juta Masker Sumbangan dari Cina untuk Kanada Tak Bisa Dipakai, Kualitas Disebut Di Bawah Standar
• Cari Tahu Kebenaran Sumber Corona, Trump Sebut AS Tengah Lakukan Penyelidikan di Laboratorium Wuhan
Pesawat pertama dilaporkan telah lepas landas dari Bandara Internasional Tianhe Wuhan pada 07.24 pagi.
Pesawat dengan 46 orang penumpang itu terbang dari Wuhan menuju ke wilayah Sanya yang berada di selatan Cina.
Dua moda transportasi itu menandai kembali dibukanya penerbangan ke luar dan layanan kereta di Wuhan sejak 23 Januari 2020 silam.
Tidak hanya transportasi umum yang kembali beroperasi, lalu lintas di Wuhan pun kembali berjalan.
Dalam sejumlah potret terlihat mobil para warga memadati jalanan meninggalkan kota Wuhan.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)