Kasus Pandemi Covid-19 Menurun, Pelajar di Shanghai dan Beijing Kembali ke Sekolah
Kasus infeksi virus corona atau Covid-19 di Cina mengalami penurunan dalam beberapa waktu belakangan.
"Saya senang, sudah cukup lama sejak terakhir bertemu dengan teman satu kelasku. Saya sangat merindukan mereka," ujar Hang Huan.
Seorang pelajar lainnya, yakni Wang Yuchen mengungkapkan jika kondisi di rumah tidak mendukung kegiatan belajar selayaknya suasana yang ada di sekolah.

Tetap terapkan langkah pencegahan
Langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona tetap diberlakukan meski sejumlah aturan mulai dilonggarkan.
Seperti yang dilakukan seorang pelajar di SMA Chenjinglun, Beijing ini misalnya.
Meng Xianghao, nama pelajar tersebut, mengatakan dirinya membawa beberapa benda yang difungsikan sebagai pelindung diri.
"Saya membawa masker, kantong sampah, dan disinfektan," kata Meng.
Tak hanya itu, sebuah tenda juga terlihat dipasang di depan gerbang sekolah yang dijaga oleh petugas berpakaian hazmat.
Sementara seorang petugas lainnya terlihat menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar gerbang sekolah.

Wuhan buka kembali sekolah pada 6 Mei
Kota Wuhan yang disebut sebagai pusat penyebaran virus corona menetapkan untuk membuka kembali sekolah di sana pada 6 Mei 2020 mendatang.
Sementara itu, kabar terakhir menunjukkan jika seluruh pasien virus corona di sana telah dipulangkan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC), Mi Feng pada Minggu (26/4/2020).
"Atas usaha dari tenaga medis profesional di Wuhan dan dari seluruh negeri, pada 26 April ini semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Wuhan telah dipulangkan," kata Mi Feng dikutip dari CNN.
• Kebijakan Lockdown Berakhir, Warga Berbondong-Bondong Tinggalkan Kota Wuhan
• Kasus Virus Corona di Cina Alami Penurunan, Tembok Besar Cina kembali Dibuka untuk Wisatawan
Lebih lanjut, pihak NHC memaparkan total kasus virus corona yang tercatat di Kota Wuhan ialah sebanyak 46.452 kasus per Sabtu (25/4/2020).
Wuhan sendiri juga telah secara resmi membuka aturan lockdown atau karantina wilayah setelah sekira dua bulan lamanya diterapkan di sana.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)