Nekat Salat Tarawih di Masjid, Pasien Positif Covid-19 Klaster Gowa di NTB Dijemput Tenaga Medis

Kejadian di lapangan, pria berinisial S tersebut tidak mau diisolasi karena menganggap dirinya tidak memiliki gejala.

KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T
IJTIMA ULAMA DUNIA 2020 yang dihadiri ratusan Warga Negara Asing (WNA) tetap dilanjutkan oleh panitia meski telah beberapa kali mendapat permintaan penundaan oleh pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan di tengah ancaman wabah virus corona, Rabu, (18/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Sebuah video seorang pria mengenakan jubah menolak dijemput tenaga medis untuk diisolasi beredar luas dan menjadi viral.

Dalam video terlihat pria tersebut mengungkapkan alasannya enggan untuk diisolasi dan bahkan sempat bersitegang dengan para tenaga medis.

Menurutnya penjemputan paksa yang dilakukan tenaga medis tidak pantas dan menyamakannya dengan penjemputan pencuri.

"Ini sekarang tanggal berapa. Kenapa yang lain 3 hari, 5 hari sudah selesai kenapa saya ditahan?"

"Saya tidak mau kayak gini, kayak maling tidak bisa kayak gini. Saya punya hak," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Kamis (30/4/2020).

Ketegangan sempat terjadi antara tenaga medis dengan pria yang diketahui berinisial S tersebut.

Tenaga medis menjemputnya karena tidak patuh saat menjalani isolasi madiri.

Pria berjubah tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19 setelah tes swab pada Rabu (16/4/2020). 

S mengaku tidak ada gejala yang muncul pada tubuhnya meski dinyatakan positif Covid-19.

"Ini tidak ada tanda-tanda orang sakit Pak, tidak bisa kayak gini, ini dirusak nama Islam kalau begini," ujar warga Kelurahan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

S merupakan peserta yang menghadiri acara Ijtima Ulama Dunia di Gowa beberapa pekan lalu.

S juga tak melaporkan hasil tes swab ke pihak kelurahan atau ketua lingkungannya, sehingga banyak warga yang tak mengetahuinya.

Sementara itu, Camat Cakranegara Erwan mengungkapkan kejadian di lapangan bahwa S tidak mau diisolasi karena menganggap dirinya tidak memiliki gejala.

"Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Bansos Tersendat karena Tunggu Tas Logo Bantuan Presiden, Fadli Zon: Tak Perlu Logo untuk Pencitraan

Imbas Keluarga Pasien Positif Corona Tak Jujur, 53 Tenaga Medis RSUP Sardjito Yogya Isolasi Mandiri

Erwan mengungkapkan tindakan penjemputan ini perlu dilakukan karena S tidak ada di rumah ketika diperiksa.

S juga menjalani salat tarawih di masjid saat sudah dinyatakan positif Covid-19.

 "Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru salat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," katanya.

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya S melunak dan mengikuti arahan dari Satgas Covid-19 untuk diIsolasi di RSUD Mataram.

IJTIMA DUNIA 2020 yang dihadiri ratusan Warga Negara Asing (WNA) akan tetap dilanjutkan oleh panitia meski telah beberapa kali mendapat permintaan penundaan oleh pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditengah ancaman wabah virus corona, Rabu, (18/3/2020).
IJTIMA DUNIA 2020 yang dihadiri ratusan Warga Negara Asing (WNA) akan tetap dilanjutkan oleh panitia meski telah beberapa kali mendapat permintaan penundaan oleh pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditengah ancaman wabah virus corona, Rabu, (18/3/2020). (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T)

Sementara itu, petugas medis segera melakukan tracing ke lingkungan tempat pasien S tinggal.

Pasalnya, banyak anggota masyarakat yang turut melakukan shalat tarawih bersama S.

Fakta-fakta 2 Karyawan Sampoerna Positif Covid-19, Pabrik Ditutup, Ada 9 PDP, 100 Orang Diisolasi

2 Karyawan di Rungkut, Surabaya Meninggal karena Covid-19, Ini Keterangan dari HM Sampoerna

Jamaah Tabligh Gowa di Pekalongan Positif Covid-19

Enam Jamaah Tabligh Gowa yang dinyatakan positif corona dijemput tim gabungan Kota Pekalongan, Rabu (29/4/2020).

Bahkan, Wakil Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid turut serta dalam proses penjemputan itu.

Afzan mengatakan, keenam orang yang positif ini dibawa ke tempat isolasi yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan.

"Keenam orang yang positif, dibawa ke Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) yang berlokasi di depan Lapas Pekalongan dengan pengawasan Dinkes," imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, semua yang positif ini adalah orang tanpa gejala (OTG).

Proses penjemputan berlangsung aman dan kondusif.

Menurutnya, ada 7 warga Kota Pekalongan yang dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan.

Kemudian dari hasil tes tersebut, 6 orang dinyatakan positif virus corona.

"Mereka yang positif ini, peserta jamaah tabligh yang pulang dari Gowa, Sulawesi Selatan."

"Lalu untuk satu orang dinyatakan negatif," ujar Aaf panggilan akrab Wakil Wali Kota Pekalongan.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng/Indra Dwi) (Kompas.com/Fitri Rachmawati)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Positif Covid-19 Klaster Gowa Dijemput Tenaga Medis, Diduga Nekat Salat Tarawih di Masjid

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved