Virus Corona
Kisah Suka Duka Pasien Covid-19 di Wisma Atlet: Ada yang Betah, Ada yang Ingin Kabur
Semua pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, merasakan waktu begitu lambat.
Ia merasa apes karena tidak dikasih pilihan untuk isolasi mandiri.
Padahal, pasien lain banyak yang diberi opsi isolasi mandiri.
Manakala hasil tes swab tak segera keluar, menurutnya itu sama saja memperpanjang keberadaannya di Wisma Atlet.
"Nggak mau saya. Bosan. Kerja cuma makan dan tidur melulu," keluh Ud.
Temannya seruangan, Pri, yang masuk pada hari yang sama dengan Ud, menghibur agar bersabar.
"Minggat pun tak mungkin berhasil, karena dijaga dua lapis anggota TNI,” kata Pri yang lebih tenang menjalani isolasi.
Tower 7 yang dijadikan rumah sakit darurat dijaga ketat oleh pos TNI sebanyak dua lapis.
Satu pos berada di gerbang masuk Wisma Atlet, Jalan Danau Sunter Barat No 1, sedangkan pos kedua di depan UGD.
Satu-satunya pintu keluar masuk dari rumah sakit hanyalah pintu UGD.
Jadi begitu keluar dari UGD, langsung berhadapan dengan pos TNI.
Kalaupun bisa lolos, personel di pos TNI di pintu gerbang, jumlah personelnya sekira lima orang, sudah siap mengadang.
Puncak Wisma Atlet
Di kamar, para pasien umumnya menghabiskan waktu dengan beragam kegiatan.
Mulai dari video call dengan keluarga tercinta, sahabat, atau teman sekantor.
Sehabis video call, biasanya mendengarkan musik atau nonton film melalui YouTube, atau membaca buku.