Anies Sebut Pemerintah Pusat Tak Konsisten, Fahri Hamzah: Ini Waktunya untuk Bicara Apa Adanya
Politisi Fahri Hamzah menyoroti pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menyebutkan bahwa pemerintah pusat tidak konsisten.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kesempatan wawancara bersama media Australia The Sydney Morning Herald dan The Age.
Dalam wawancara tersebut Anies Baswedan menyatakan bahwa Pemprov DKI sudah melacak kasus-kasus potensial terkait Covid-19 sejak Januari 2020.
Kepada dua media asing tersebut Anies mengaku mulai melakukan sejumlah langkah sejak 6 Januari, setelah mendengar kasus soal virus baru di Wuhan, China.
• Soal Penanganan Covid-19, Media Australia Sebut Sikap Anies Baswedan Serupa Gubernur New York
• Pemprov DKI Disebut Tak Punya Anggaran Bansos, Anies: Kami Sediakan Anggaran Rp 5,032 Triliun
"Kami mulai mengadakan pertemuan dengan semua rumah sakit di Jakarta, menginformasikan mereka tentang apa yang saat itu disebut pneumoniaWuhan, saat itu belum disebut Covid," ujar Anies dalam artikel The Sydney Morning Herald yang terbit 7 Mei lalu.
Berdasarkan hasil pantauan Pemprov DKI, kasus yang dicurigai terkait Covid-19 itu terus meningkat.
Namun, Pemprov DKI saat itu tidak diizinkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium terkait Covid-19.
"Ketika jumlahnya mulai naik terus, pada waktu itu kami tidak diizinkan melakukan pengujian. Jadi, setiap kali kami memiliki kasus, kami mengirimkan sampel ke laboratorium nasional," kata Anies.
"Kemudian laboratorium nasional akan menginformasikan positif atau negatif. Pada akhir Februari, kami bertanya-tanya mengapa (hasilnya) negatif semua," lanjutnya.
Anies akhirnya memutuskan untuk mengumumkan hasil pemantauan yang dilakukan Pemprov DKI kepada publik.
Namun, pernyataan Anies saat itu langsung direspons oleh Kementerian Kesehatan.
"Pada saat itu saya memutuskan untuk bicara kepada publik dan saya katakan kami telah memantau, ini adalah angkanya. Kementerian (Kesehatan) semacam langsung merespons bahwa kami tidak memiliki kasus positif (Covid-19)," ucap Anies.
Berulang kali disampaikan Anies
Anies sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan pernyataan serupa dalam sejumlah rapat maupun konferensi pers dengan media nasional.
Salah satunya saat mengumumkan kegiatan belajar di sekolah dihentikan sementara pada 14 Maret 2020.
"Kami di Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini sejak bulan Januari," kata Anies saat itu.