WHO: Selama Vaksin Covid-19 Belum Ada, Pelonggaran Lockdown Harus Ditetapkan dengan Sangat Hati-hati

Meski angka infeksi Covid-19 menurun, WHO menyerukan kepada semua negara untuk tetap harus sangat hati-hati, ketika mulai melonggarkan lockdown.

Twitter/@UNGeneva
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan. 

TRIBUNPALU.COM - Sejak mencuat pada Desember 2019 lalu, wabah virus corona Covid-19 telah berlangsung selama kurang lebih lima bulan.

Dalam kurun waktu itu, kasus infeksi maupun kematian akibat virus corona Covid-19 di sejumlah negara terindikasi menurun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengapresiasi berkurangnya tingkat infeksi dan kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) tersebut.

Meskipun demikian, WHO menyerukan kepada semua negara untuk tetap harus sangat hati-hati, ketika mulai melonggarkan pembatasan atau lockdown.

Sejumlah negara di Eropa memulai melakukan pelonggaran pada Senin (11/5/2020), seperti Prancis dan Spanyol setelah terjadi penurunan angka kematian.

"Kabar baiknya adalah ada banyak keberhasilan dalam memperlambat penyebaran virus dan akhirnya menyelamatkan nyawa," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual seperti dilansir Reuters, Selasa (12/5/2020).

Kebijakan tak Konsisten, Sudjiwo Tedjo Umpamakan seperti Perempuan: Jangan Kasih Kami Rasa Bingung

Ridwan Kamil Buka Data Hasil Evaluasi PSBB di Jawa Barat: Terbukti Sangat Ilmiah dan Berhasil

Wawancara dengan Dua Media Asing, Anies Baswedan Sebut Sudah Lacak Covid-19 Sejak Januari 2020

Mengenal Tiga Jenis Mutasi Virus Corona Covid-19, Jenis Apa yang Masuk ke Indonesia?

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengatakan, baiknya pelonggaran lockdown dilakukan secara bertahap.

Menurut dia, pelonggaran lockdown harus dilakukan sangat hati-hati.

Sejauh vaksin Covid-19 belum ditemukan, menurut dia, risiko masih tetap ada di dunia.

Ryan mendesak negara-negara untuk meningkatkan respon kesehatan masyarakat, memastikan mereka dapat mengidentifikasi kasus-kasus terbaru.

Dan tak kalah pentingnya perlu melacak dan mengisolasi semua orang yang melakukan kontak dekat dengan mereka yang terpapar guna "menghindari gelombang kedua penyebaran virus."

Tercatat saat ini lebih 280.000 orang telah meninggal dari lebih dari 4 juta orang yang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia.

"Jika penyakit itu tetap ada di negara tersebut, pada tingkat rendah, tanpa kapasitas untuk menyelidiki klaster, mengidentifikasi klaster, maka akan selalu ada risiko virus itu akan menyebar lagi," katanya.

“Kita berada di tengah-tengah pertarungan. Akan ada risiko yang signifikan sampai kita memiliki vaksin yang tersedia untuk semua orang,” ujar Ryan. (Reuters)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO: Pelonggaran Lockdown Harus Dilakukan Sangat Hati-hati Selama Vaksin Belum Ada

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved