Bupati Boltim Ungkap Alasannya Sebut Menteri Bodoh, Singgung Kebijakan yang Beratkan Warga
Karni Ilyas pun penasaran dengan alasan utama Sehan Salimmengucapkan pernyataan kontroversial.
Menurutnya, jika memang ada kekurangan di daerah, itu tugas kepala daerah untuk menyelesaikannya.
"Selebihnya ada yang kurang, pasti, siapa yang menyelesaikan, ya bupati," pungkasnya.
Lalu, Thoriq mulai mengatakan program apa saja mengatasi masalah ekonomi di daerahnya.
Satu di antaranya pengumpulan beras dari warga yang mampu untuk warga yang tidak mampu.
"Alhamdulillah di Lumajang ini ada program Ngramut Tonggo, beras baik dari masyarakat, komunitas, dari orang per orang yang saling membantu dengan beras lima kilogram," ucap dia.
Lalu, pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga terkumpul Rp 1,1 miliar.
"Pemerintah juga membantu, ASN juga mau dipotong gajinya hingga dari ASN saja sudah sebulan Rp. 1,1 milyar untuk beli beras diberikan kepada masyarakat."
"Jadi yang tidak mendapatkan BLT, yang tidak mendapatkan PKH, yang tidak mendapatkan BPNT, karena terdampak ekonomi diberi beras, siapa yang memberi?" jelasnya.
Thoriq menegaskan bahwa lumrah kalau banyak masalah di tengah pandemi Virus Corona.
"Dari pemerintah daerah dilakukan oleh pemerintah begitu mestinya Bupati ngurus."
"Bupati Bolaang Mongondow Timur ingat itu, kerja keras, kita semua kerja keras, soal ruwet, memang ruwet, soal sekarang banyak masalah, memang banyak masalah," ucapnya.
Ia menambahkan lagi agar Bupati Boltim mau intropeksi diri dan tak menyalahkan menteri begitu saja.
"Diselesaikan jangan menyalahkan menteri, jangan membodohkan menteri, jangan-jangan Anda yang salah urus," pungkasnya.
(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa, Kompas TV, TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ditanya Karni Ilyas Kenapa Ngamuk hingga Sebut Menteri Bodoh, Bupati Boltim Ungkap Alasannya,