Teka-teki Kasus Covid-19 di Indonesia: Angka Kematian PDP dan ODP yang Tidak Diumumkan Pemerintah
Pemerintah Indonesia tak kunjung menginformasikan pada publik terkait data jumlah kematian yang terjadi pada ODP dan PDP virus corona Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Angka kasus dan penyebaran virus corona Covid-19 Indonesia masih terus meningkat
Hal ini terlihat dari angka kasus positif terinfeksi dan kasus kematian yang semakin bertambah, tetapi juga diimbangi dengan angka pasien sembuh yang juga naik.
Sayangnya, hingga saat ini pemerintah Indonesia tak kunjung menginformasikan data jumlah kematian yang terjadi pada orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona kepada publik.
Pemberitaan yang diumumkan oleh pemerintah saat ini hanya seputar terkonfirmasi atau positif SARS-Cov-2.
Epidemiolog Iqbal Elyazar beranggapan, data kematian ODP dan PDP menjadi suspect (diduga) terpapar Covid-19 penting untuk menggambarkan situasi lapangan yang riil terkait sebaran Covid-19 di Indonesia.
Dalam sebuah seminar virtual pada Selasa (12/5/2020), Iqbal mengatakan data ODP dan PDP bisa menggambarkan keparahan wabah virus corona saat ini.
“Data ODP dan PDP meninggal menggambarkan keparahan pandemi ini. Semakin banyak (suspect) yang meninggal, semakin parah,” jelas Iqbal.
“Coba bayangkan, seandainya kita hanya mengambil jumlah kasus positif yang meninggal tapi mengabaikan yang PDP dan ODP meninggal, kita hanya mendapat gambaran sepertiganya,” katanya menambahkan.
• Kebijakan Pemerintah Tangani Pandemi Covid-19 Terkesan Berubah-ubah, Apa Kata Pakar Komunikasi?

Iqbal juga menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebutkan bahwa ODP dan PDP yang meninggal tanpa sebab yang sanggup dipastikan, bisa dimasukkan kategori kematian yang diasosiasikan dengan pandemi Covid-19.
Perhitungan tersebut dimaknai sebagai infection fatality rate berbeda dengan case fatality rate yang menjadi andalan pemerintah Indonesia selama ini.
Infection fatality rate menghitung jumlah kematian total dari pasien positif, ODP, ataupun PDP Covid-19.
Sedangkan untuk case fatality rate hanya mengacu pada angka kematian pada pasien positif virus corona baru.
Akibat dari kapasitas tes yang amat terbatas menjadi masalah terkait jumlah pasien positif Covid-19 yang diumumkan pemerintah Indonesia.
Hal tersebut kurang mencerminkan keadaan sesungguhnya yang sedang terjadi saat ini.
• Update Corona Global Rabu, 13 Mei 2020 Pagi: Total 4,33 Juta Kasus di Dunia, Rusia Masuk 3 Besar
Dilansir Tribunnewswiki dari Worldometers pada Selasa (12/5/2020), rasio tes virus corona di Indonesia paling buruk di antara tiga negara lain yang memiliki populasi terbanyak di dunia (kecuali Cina yang tak memublikasikan data), yakni India, Amerika Serikat, dan Brazil.