Demi Bisa Langsungkan Akad Nikah, Pria Ini Rela Dikarantina di Desa Calon Istri
Seorang pria asal Bojonegoro rela melakukan karantina di sekolah bisa melangsungkan akad nikah.
TRIBUNPALU.COM - Mewabahnya pandemi Covid-19 ini membuat pernikahan yang telah direncanakan menjadi terkendala.
Hal ini dirasakan oleh Edy (27 tahun) asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Karyawan perusahaan swasta di Sukoharjo, Jawa Tengah, ini berniat mempersunting wanita asal Pedukuhan Jamus, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rencananya pernikahan berlangsung di Jamus pada 3 Juni 2020 mendatang.
Sejatinya, semua direncanakan jauh hari, bahkan matang sebelum pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19).
Situasi cepat berubah. Semua rencana kini harus menyesuaikan pandemi yang berkepanjangan. Termasuk di antaranya, Edy harus menjalani karantina sebelum menjalani pernikahan.
• WHO Nilai Penerapan Herd Immunity Sangat Berbahaya: Ini Manusia Bukan Binatang, Harus Hati-hati
• Presiden Joko Widodo Masih belum Dapatkan Konfirmasi Soal Ibadah Haji dari Raja Salman
• Mahfud MD Tegaskan Salat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan Dilarang Sesuai Permenkes
“Karena memang sudah aturannya dan harus melalui seperti ini, saya ikuti saja,” kata Edy berbicara dari kejauhan, Senin (18/5/2020).
Edy berangkat dari Sukoharjo dan tiba di Jamus pada hari Minggu (17/5/2020) malam.
Ia langsung masuk ke bangunan karantina yang berada dalam komplek sekolah TK Pamardi Putra 3 Pengasih.
Komplek terdiri dari dua bangunan, yang lama di depan, sedangkan yang baru di belakang. Bangunan baru terdiri tiga ruang, plus satu ruang UKS, dan kamar mandi di luar.
Tiap ruang tersedia tikar dan kasur. Edy menempati satu ruang di sana.
Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Kalurahan Pengasih, Indarto mengungkapkan, mereka yang datang dari luar wilayah mesti menjalani isolasi seperti ini, baik mandiri di rumah maupun seperti Edy, di sekolah TK.
Indarto menerangkan, isolasi ini penting untuk mengantisipasi virus corona menjangkiti warga.
“Warga waspada,” kata Indarto.
• Jelang Idulfitri, Presiden Jokowi Tak Masalah Pasar Ramai asalkan Protokol Kesehatan Diterapkan
• Krisis 98 dan Skandal Bank Century Jadi Pengalaman Indonesia untuk Hadapi Krisis akibat Covid-19
Destana Pengasih mencatat banyak orang datang masuk kalurahan di tengah pandemi seperti ini.