Setelah 32 Tahun Diculik, Pria Ini Bertemu Lagi dengan Orang Tuanya, Berkat Teknologi Pengenal Wajah
Sebuah momen mengharukan terjadi antara orang tua dan seorang anak di China.
"Harapan lah yang memotivasi saya," kata ibu Yin dalam sebuah wawancara pada awal 2020.
"Saya percaya bahwa suatu hari nanti, saya akan menemukan putra saya," imbuh Jingzhi.
• Sejarah Ketupat yang jadi Sajian Wajib Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Abad ke-15
• Pandemi Covid-19, Ketua IDI Sebut Membangkitkan Kesadaran Masyarakat adalah Hal yang Paling Penting
Reuni Keluarga
Setelah lebih dari tiga dekade, harapan terbesar orang tua Yin datang pada akhir April.
Polisi menerima informasi tentang seorang bocah laki-laki dari Xi'an yang telah dijual kepada sebuah keluarga sejuah 600 kilometer.
Menurut media pemerintah China, Xinhua, bocah itu dijual dengan harga 6.000 Yuan.
Lantas, pihak berwenang menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi anak tersebut.
Mereka menggunakan foto balita Yin untuk mendeteksi kemungkinan wajah Yin ketika dewasa.
Perkiraan wajah Yin dewasa dibandingkan dengan pria yang ada di database nasional.
Sebuah tes DNA pun mengkonfirmasi identitas Yin pada 10 Mei 2020.
Tepat pada Hari Ibu di China, polisi memberitahu ibu Yin bahwa putranya telah ditemukan.
"Ini adalah hadiah terbaik yang pernah saya dapatkan pada Hari Ibu," katanya, dikutip dari Scmp.
Reuni keluarga kemudian disusun.
Seminggu setelahnya, di depan kerumunan yang cukup besar dan sorotan siaran televisi, Yin yang telah menunggu di ruang samping, berlari ke arah ibunya ketika pintu dibuka.
Anak dan ibu itu saling berpelukan dan menangis.