Fadli Zon Sebut Indonesia Butuh Pemimpin yang Dipercaya Rakyat, Yunarto Wijaya Pertanyakan Sosok Ini

Soal Hari Kebangkitan Nasional, Fadli Zon sebut Indonesia butuh pemimpin yang dipercaya rakyat, Yunarto Wijaya pertanyakan sosok ini sebagai kandidat.

Kolase TribunPalu.com - Wartakota/Henry Lopulala x Instagram Yunarto Wijaya
Soal Hari Kebangkitan Nasional, Fadli Zon sebut Indonesia butuh pemimpin yang dipercaya rakyat, Yunarto Wijaya pertanyakan sosok ini sebagai kandidat. 

Diketahui belakangan ini Fadli Zon santer menyoroti kasus yang menyeret Bahar bin Smith.

Satu di antaranya, terkait penangkapan kembali Bahar bin Smith atau yang disebut Habib Bahar Smith setelah bebas dari bui selama tiga hari.

Fadli Zon menyebut sikap polri dianggap diskriminatif terhadap Bahar bin Smith.

"Pak Kapolri. Kenapa Habib Bahar Smith diperlakukan diskriminatif? Hukum benar2 sdh jadi alat kekuasaan? Apalagi ditangkap di tengah malam di bulan suci Ramadhan di Pesantrennya pula. Apa negeri ini masih bisa disebut demokrasi? @DivHumas_Polri," cuit @fadlizon, Selasa (19/5/2020) siang.

Di cuitan lainnya, Fadli Zon juga memberikan penilaiannya terhadap sosok Bahar bin Smith yang terseret kasus penganiayaan di pesantren itu.

"Habib Bahar Smith ini setahu sy adlh seorang yg istiqamah n berani. Perjalanan n pengalamannya skrg ini makin menempa dirinya kokoh kuat dlm keyakinan memperjuangkan kebenaran. Tak banyak lg ulama spt beliau. Sy yakin ia akan menjadi tokoh penting ke depan," tulis @fadlizon, Rabu (20/5/2020) siang.

Fadli Zon Sebut Pemindahan Bahar bin Smith ke Lapas Nusakambangan Tak Diketahui Pihak Keluarga

Terlepas dari itu, dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Fadli Zon berharap agar masyarakat Indonesia tetap kuat.

Bahkan ia menyebut, tak hanya krisis kesehatan dan ekonomi yang runtuh saat ini, tetapi juga kewibawaan negara yang patut dipertanyakan.

Dikutip dari wartakotalive.com, bagi Fadli Zon Kebangkitan Nasional adalah terompet kesadaran perlunya kepemimpinan dan organisasi dalam usaha mencapai perubahan nasib dan kemerdekaan.

Tentu nilai-nilai kepemimpinan dan organisasi itu tetap relevan apalagi dalam situasi sekarang.

"Menghadapi Covid-19 kita perlu leadership dan organization. Tanpa ini sulit kita bisa keluar dari krisis dan mengatasi masalah," jelasnya Anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Berbagai kekacauan kebijakan dan kebingungan menghadapi Covid-19 belakangan ini sangat terkait kurangnya kepemimpinan dan organisasi.

Berhadapan dengan pandemi, misalnya, Pemerintah tak sanggup menetapkan kebijakan karantina wilayah, karena tak mampu memenuhi kebutuhan dasar warganya.

Sehingga, menurutnya, pemerintah pusat hanya bisa menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Namun, lantaran daya dukung untuk menyokong PSBB juga lemah, seperti terbatasnya volume bantuan sosial (Bansos) yang bisa disalurkan, praktik PSBB pun kemudian jadi cenderung diperlonggar.

"Dengan minimnya sumberdaya yang dimiliki untuk menjamin hak-hak serta kebutuhan dasar warga, kita sebenarnya berharap Pemerintah tetap menjaga kewibawaannya dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang kredibel," ungkap Fadli Zon.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved