Pandemi COVID-19, Panti Jompo di Prancis Pasang Tenda Gelembung untuk Keluarga yang Ingin Berkunjung

TRIBUNPALU.COM - Pandemi COVID-19 atau virus corona mendorong diterapkannya pembatasan sosial atau social distancing dalam rangka mencegah penyebaran.

Hal ini menyebabkan sejumlah negara memberlakukan larangan kunjungan ke panti jompo.

Akan tetapi baru-baru sejumlah potret memperlihatkan sebuah panti jompo di Bourbourg, Prancis menemukan cara alternatif untuk mempertemukan para penghuni panti dengan keluarga ataupun kerabat mereka.

Yakni dengan tenda berbentuk gelembung atau disebut 'bubble tent.'

• Pandemi COVID-19 Global: Selandia Baru Sebut Seluruh Pasien Corona Telah Meninggalkan Rumah Sakit

Dilansir dari laman Euronews, tenda yang dipasang di halaman sebuah panti jompo itu memiliki dua pintu masuk dari arah yang berlawanan.

Keberadaan dua pintu masuk itu membantu penghuni panti dan keluarga yang berkunjung untuk masuk ke dalam tenda secara terpisah.

Sementara, pada bagian dalam terlihat sebuah pembatas transparan dipasang tepat di tengah tenda sehingga mereka dapat saling bertatap muka dan berbincang dengan tetap menjaga jarak satu sama lain.

Tak hanya itu, mereka juga bisa saling bersentuhan dari balik dinding transparan tersebut. 

• Taman Hiburan di Jepang Dibuka Kembali, Pengunjung Dilarang Berteriak untuk Cegah Penularan Covid-19

Berikut sejumlah potret tenda gelembung di Prancis.

1. Seorang istri mengunjungi sang suami yang tinggal di panti jompo

2. Potret sebuah panti jompo di Bourbourg, Prancis memasang tenda gelembung agar keluarga dapat datang berkunjung

3. Tenda gelembung ini memiliki dua pintu masuk yang terpisah bagi pengunjung dan penghuni panti 

• Update Covid-19 Global Kamis, 28 Mei 2020 Siang: Ada 100.442 Kasus Kematian di Amerika Serikat

Sementara itu diketahui hingga Kamis (28/5/2020) ini Prancis telah mencatat 183 ribu kasus virus corona.

Jumlah tersebut membawa Prancis menduduki urutan ketujuh sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak.

Di sisi lain, sampai dengan hari ini jumlah kasus secara global telah menyentuh angka 5,69 juta kasus.