Kesalahan Penanganan Covid-19, Pakar Epidemiologi: Harusnya Kesehatan yang Terpenting, Bukan Ekonomi

Pemerintah seharusnya terlebih dahulu memikirkan soal kesehatan masyarakat, bukan justru mementingkan urusan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

YouTube KOMPASTV
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono 

"Jadi pembatasan sosial berbasis komunitas, berbasis lingukungan. Kalau di kota itu RW, kalau di daerah-derah pedesaan desa," jelas Pandu."

Jadi mereka yang akan menjadi tulang punggung atau garda terdepan melaksanakan perilaku aman ini."

Karena itu, Pandu pun meminta pemerintah memercayakan penanganan virus corona kepada masyarakat.

Ia lantas menyinggung kesalahan yang dilakukan sejak awal penanganan virus corona.

"Ini yang menurut saya sudah waktunya pemerintah menyerahkan pada masyarakat," tutur Pandu.

"Karena kesalahan kita sejak awal adalah terlalu didominasi oleh pemerintah."

"Jadi lupa mengajak masyarakat, masyarakat ini seperti dibiarkan saja," tandasnya.

Simak video berikut ini menit ke-8.37:

Akademisi UI Sebut Kemungkinan Gagasan Pakar Epidemiologi Tidak Sampai pada Kebijakan Pemerintah

Dalam penanganan pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia, sebenarnya sudah banyak peran pakar epidemiologi dari berbagai macam perguruan tinggi Tanah Air.

Hal ini disampaikan oleh Akademisi Universitas Indonesia Ikrak Sulhin.

Menurutnya, Indonesia tidak kekurangan para ahli di bidang kesehatan masyarakat.

"Tapi memang yang menjadi masalah adalah sejauh mana pemikiran-pemikiran mereka mendapatkan ruang," ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (1/6/2020).

Ketua Studi Departemen Kriminologi UI tersebut meyakini para epidemiolog sudah banyak menyumbang gagasan lewat berbagai macam platform, baik media massa maupun media sosial.

"Mungkin (pendapat) mereka enggak sampai pada policy pemerintah atau negara. Dan juga ada faktor, ada variabel agency misalnya, ada banyak kepentingan di situ, ada banyak orang-orang yang berpikir di situ, bahwa para penentu kebijakan yang bisa saja berpikiran lain," ujarnya.

 Tersandung Kasus Narkoba, Dwi Sasono Ajukan Asesmen Rehabilitasi kepada Pihak Kepolisian

 Update Covid-19 Global Selasa, 2 Juni 2020 Pagi: Kasus Kematian Tercatat Sebesar 375.526

 Viral Kisah Murid SMP Dapat Tugas Aneh dari Gurunya, Disuruh Chat Donald Trump hingga Bill Gates

 Pria Bertato Peta Indonesia di Kerusuhan Amerika Serikat: Saya Warga Negara AS yang Dinaturalisasi

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved