New Normal di Tengah Pandemi Covid-19, Komisi IX DPR: Pemerintah Harus Pakai Pendekatan Saintifik

Perencanaan dan pentahapan ini, dikatakan Netty, harus clear dan jelas dari pusat sampai daerah, terutama daerah yang masih menghadapi Covid-19.

Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI -- Petugas memeriksa suhu tubuh karyawan The Plaza Office Tower di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemeriksaan suhu tubuh tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah tengah mempersiapkan tatanan kehidupan normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19.

Sementara itu, angka kasus infeksi virus corona Covid-19 di Indonesia juga masih terus bertambah.

Per Minggu (7/6/2020) kemarin, tercatat 31.186 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 1.851 kasus meninggal dunia, dan 10.498 kasus dinyatakan sembuh.

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, meminta pemerintah menggunakan pendekatan saintifik dalam membuat kebijakan normal yang baru.

Menurut Netty, new normal tidak bisa dimaknai sebagai kebebasan kembali beraktivitas seperti sebelum pandemi terjadi.

"Pemerintah tidak boleh serampangan dan sembarangan mewacanakan new normal sebelum menyiapkan perencanaan dan pentahapan yang terukur baik kuantitatif maupun kualitatif," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (8/6/2020)

Perencanaan dan pentahapan ini, dikatakan Netty, harus clear dan jelas dari pusat sampai daerah, terutama daerah yang masih menghadapi Covid-19.

"Badai pandemi masih terus mengintai kita. Jawa Timur dan Surabaya sedang berjuang melawan darurat Covid-19. Apa kurang jelas indikator yang tampak untuk membuat kebijakan yang benar-benar menyelamatkan rakyat?" kata politisi PKS tersebut.

Tak Terima Disebut Jadi Pelakor Atalarik & Tsania Marwa, Vonny Cornellya: Bicara Tanpa Unggah Ungguh

Wasekjen DPP PKB Minta Pemprov Sulawesi Tengah Pikirkan Pesantren dan Santri saat New Normal

Pesan Mahfud MD Jika Kampus Kembali Dibuka: New Normal Protokol Kesehatan Nomor Satu

Tanggapan Mahfud MD soal Kontroversi Seputar New Normal di Tengah Pandemi Covid-19

Kemarin, ketika Netty meninjau kondisi terkini penanganan covid-19 di Cirebon dan Indramayu, dirinya menemukan kasus bayi berusia 50 hari terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dibawa orang tuanya ke pesta pernikahan dan berinteraksi dengan saudaranya dari wilayah episenter Covid-19.

Di dapilnya pun terdapat banyak pesantren dan boarding school yang santrinya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Dirinya mengingatkan pemerintah soal kebijakan terkait hal ini.

"Jangan sampai di masa yang masih rawan ini, pemerintah mengizinkan para santri untuk kembali ke pondok lagi," kata Netty.

"Demi kebaikan bersama, saya harap pemerintah dengan tegas memberikan arahan yang jelas kepada para pimpinan lembaga pendidikan dan dinas kesehatan daerah agar memberikan jaminan perlindungan bagi anak-anak kita. Jangan sampai mereka menjadi korban karena kelalaian pemerintah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Kasus Bayi Covid-19 di Dapilnya, PKS: Pemerintah Jangan Sembarangan Wacanakan New Normal
Penulis: Reza Deni

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved