Penjelasan Gojek Terkait Pengurangan 430 Karyawan: Hentikan Layanan Non-Inti hingga Pesangon

GoJek dikabarkan melakukan pengurangan 430 karyawannya (9 persen dari total karyawan) sebagai penyesuaian bisnis di tengah pandemi Covid-19.

Handout via TRIBUNNEWS.COM
Chief of Public Policy and Government Mitra driver Gojek mencoba alat pelindung pada layanan roda-dua GoRide dalam acara uji coba sekat pelindung di Jakarta, Rabu (10/6/2020). Mulai minggu ini, GoRide melakukan uji coba penggunaan sekat pelindung yang berfungsi meminimalisasi penyebaran virus melalui droplet. Penggunaan sekat pelindung digunakan pada layanan GoRide yang kembali beroperasi di DKI Jakarta pada masa PSBB Transisi. 

Disebutkan, 430 karyawan (9 persen dari total karyawan), yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan GoJek.

Hal itu dinyatakan sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan.

"Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang GoJek lakukan di tengah situasi Covid-19," tulis dalam rilis GoJek.

Pesangon sampai Bantu Cari Kerja

Adapun seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, GoJek menggelar 16 sesi townhall meeting yang dihadiri seluruh karyawan untuk mengumumkan strategi perusahaan yang akan memperkuat fokus bisnis inti.

Menurut keterangan tertulis GoJek yang diterima Tribunnews pada Selasa (23/6/2020), ada beberapa keputusan yang diambil GoJek untuk memperkuat fokus bisnis inti perusahaan.

Beberapa keputusan tersebut, seperti menghentikan layanan non-inti yang tedampak pandemi saat ini, dan ada juga keputusan terkait perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalkan pertumbuhan di masa mendatang.

Layanan non-inti yang akan dihentikan menurut keterangan GoJek, adalah GoLife dan seluruh layanan di dalamnya termasuk GoMassage dan GoClean.

Selain itu GoFood festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood juga akan dihentikan pada sejumlah wilayah.

Keputusan yang diambil GoJek ini disebut telah melalui evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas kontak fisik.

Terkait adanya perubahan perilaku masyarakat yang berubah, GoJek mengatakan layanan GoLife dan GoFood Festival mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring adanya wabah Covid-19.

"Meski layanan GoLife akan segera dihentikan, pihak GoJek mengumumkan bahwa layanannya masih dapat diakses hingga 27 Juli mendatang," tulis keterangan GoJek tersebut.

Kisah Kakek Pemulung Beli HP dengan Sekarung Uang Receh, Lihat Apa yang Dilakukan Pemilik Konter

Dampak dari penutupan layanan ini, GoJek menyebutkan harus mengambil keputusan sulit karena harus berpisah dengan 430 karyawannya yang sebagian besar berasal dari divisi GoLife dan GoFood Festival.

Langkah pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya keputusan, yang diambil GoJek lakukan di tengah situasi wabah Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung.

Pengambilan keputusan ini, lanjut GoJek, membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang lebih luas dan mencakup tiga layanan inti.

"Penutupan GoLife tentunya akan berdampak pada mitra kami, maka dari itu untuk mitra GoLife akan mendapatkan pelatihan online untuk bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Kami juga memberikan program bantuan dana tunai, untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria," kata pernyataan tersebut.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved