Perang Gaza
Gaza Masuki Tahap Prarekonstruksi Pascagencatan Senjata, Sepakati Pertukaran Tahanan Hari Ini
Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Tepi Barat menyatakan kesiapan mereka untuk mengambil alih pengelolaan Gaza
TRIBUNPALU.COM - Jalur Gaza kini memasuki fase kritis pemulihan dan rekonstruksi pascakesepakatan Gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.
Ribuan pengungsi Palestina berduyun-duyun kembali ke rumah mereka.
Relawan dari komunitas kemanusiaan internasional juga mulai berdatangan untuk pemulihan.
Laporan dari berbagai wilayah Gaza menunjukkan puluhan ribu warga bergerak kembali, terutama ke wilayah utara yang paling parah dilanda kehancuran.
Mereka kembali ke pemandangan puing-puing, dengan PBB memperkirakan lebih dari 90 persen bangunan dan sebagian besar infrastruktur dasar rusak atau hancur.
Baca juga: Prabowo Perintahkan TNI Siapkan Pasukan Perdamaian Jelang KTT Gaza di Mesir
Israel juga dilaporkan telah menarik mundur pasukannya dari Gaza.
PBB dan badan-badan internasional lainnya telah menyiapkan rencana terperinci, dengan ribuan truk bantuan siap mengalirkan kebutuhan pokok, seperti makanan, air, dan obat-obatan.
Fase ini juga akan diwarnai pertukaran tahanan.
Sandera Israel yang ditahan di Gaza diperkirakan akan dibebaskan, sebagai imbalan atas pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Lantas siapa yang akan mengambil alih administrasi sipil Gaza?
Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Tepi Barat menyatakan kesiapan mereka untuk mengambil alih pengelolaan Gaza, termasuk melatih personel keamanan dan kepolisian baru.
Namun, kelompok Hamas menegaskan bahwa meskipun mereka tidak akan terlibat dalam pemerintahan teknokratis pascaperang, mereka akan tetap menjadi bagian fundamental dari struktur politik Palestina.
Sementara itu, Israel secara terbuka menolak keterlibatan PA dalam pemerintahan Gaza di masa depan, menciptakan ketidakpastian politik yang signifikan.
Baca juga: Kenangan Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza Gugur dalam Serangan Rudal Israel
Para pemimpin dunia dijadwalkan akan bertemu di Mesir dalam waktu dekat untuk KTT perdamaian yang fokus membahas rencana pascaperang dan kerangka kerja untuk rekonstruksi besar-besaran, yang diperkirakan akan menelan biaya miliaran dolar.
Meskipun kesepakatan damai telah tercapai, Hamas memberikan peringatan tegas bahwa mereka siap bertempur kembali jika agresi Israel dilanjutkan, menggarisbawahi rapuhnya stabilitas di Jalur Gaza.
Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi.(*)
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Akibat Serangan Israel, Dirudal saat Masih Tidur |
![]() |
---|
Israel Cegah Jemaah Palestina Salat Idul Adha di Al-Aqsa, Larang Kurban di Jalur Gaza |
![]() |
---|
MURKA! Benjamin Netanyahu Ancam Negara-Negara yang Akui Palestina: Hadiah Bagi Terorisme |
![]() |
---|
KESAL Joe Biden Setop Kirim Senjata, Benjamin Netanyahu: Israel Siap Berjuang Sendiri |
![]() |
---|
Barisan Aliansi Resistensi Al-Aqsha Serukan Stop Genosida Masyarakat Palestina di Kota Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.