Tanggapi Soal Kemarahan Jokowi Terhadap Para Menteri, Fahri Hamzah: Presiden Seperti Mengiba
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menanggapi soal kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para menteri.
Menurut Fahri, kata 'tidak punya perasaan' ini jika diucapkan dalam sebuah sinetron bermakna ringan.
Namun, saat diucapkan seorang presiden terhadap lembaga negara, itu adalah hal yang serius.
"Tuduhan tidak punya perasaan kepada lembaga negara itu serius sebenarnya," ucap dia.
• Pengamat Sebut Presiden Jokowi Tidak Akan Ganti Prabowo dari Menteri Pertahanan, Ini Alasannya
Selain itu, Fahri juga menyinggung pernyataan presiden soal bantuan yang tak kunjung turun.
Menurut dia, apa yang disampaikan Jokowi kali ini bukanlah drama semata.
"Kemudian beliau mengatakan, apa mau dilihat rakyat mati dulu baru cair."
"Sepandai-pandainya Pak Jokowi membuat drama tapi menurut saya mungkin ini bukan drama ya," kata Fahri.
Selanjutnya, soal kejujuran Jokowi yang menyebut tidak ada progres signifikan yang dilakukan oleh para menterinya.
Fahri menilai, bahwa pernyataan presiden itu bukan drama, karena tak mungkin seorang presiden berbicara sembarangan di depan seluruh rakyatnya.
"Yang terakhir, sejujurnya saya katakan tidak ada progres, ini kata-kata presiden, ya sedrama-dramanya kan nggak boleh presiden kemudian ngawur dalam kata-kata."
"Sebab dia dengar oleh rakyat dan dipertimbangkan oleh yang beliau ulang-ulang berkali-kali, 267 juta rakyat Indonesia," jelasnya.
Terakhir, Fahri menyinggung soal presiden yang siap mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).
Padahal, menurut dia, Perppu adalah pintu dari sebuah kedaruratan.
"Karena kuasa membuat undang-undang itu dalam konstitusi negara kita itu adanya di DPR tapi presiden mengambil itu," ungkap dia.
Dari pernyataan presiden tersebut, Fahri menyimpulkan, bahwa Presiden Jokowi tengah merasa ada kedarutan yang terjadi di Indonesia.
• Soal Kemarahan Jokowi, Ernest Prakasa Akui Mati Rasa: Mending Tunggu yang Riil, Baru Kasih Apresiasi